Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Kinerja Menpora Tidak Memuaskan

Kompas.com - 31/05/2012, 01:04 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Dewan Perwakilan Rakyat RI menilai kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng tidak memuaskan sejak masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Hal ini terlihat dengan adanya dua kasus dugaan korupsi megaproyek. Di antaranya, kasus korupsi wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan; dan dugaan korupsi proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Sangat tidak memuaskan. Apalagi, berkali-kali, Pak Menteri minta batalkan rapat dan sebagainya. Itu membuat pekerjaan kita jadi tertumpuk-tumpuk," kata anggota DPR RI, Dedi Gumelar, Jakarta, Rabu (30/5/2012).

Dedi juga menilai dari sisi manajerial, Andi kurang menunjukkan sifat kepemimpinannya di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ia mencontohkan persiapan SEA Games tahun lalu yang menurutnya menunjukkan banyak cacat, terutama masalah anggaran.

"Dari sisi manajerialnya kurang. Mungkin inilah kenapa terjadi juga masalah di Hambalang karena fungsi kontrolnya tidak berjalan. Jadi, ini persoalan ada pada manajemen dan leadership yang ada di situ," ungkapnya.

Seperti diketahui, selain kritik soal kepemimpinannya, Andi juga dituding terlibat kasus dugaan korupsi. Sejak dua kasus dugaan korupsi proyek di Kemenpora mencuat, nama Andi pun ikut tercoreng sebagai seorang menteri. Mantan juru bicara presiden ini dituding rekan separtainya di Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebagai orang yang turut menikmati hasil korupsi proyek.

Andi membantah hal tersebut. Saat ini ia hanya dipanggil sebagai saksi atas dua kasus yang ditangani KPK tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com