Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bantah Adanya Perjanjian Soal Grasi Corby

Kompas.com - 23/05/2012, 08:38 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, membantah bahwa pemberian grasi bagi Schapelle Corby merupakan bagian dari kesepakatan dengan pemerintah Indonesia. Australia terlebih dahulu sudah membebaskan beberapa tahanan WNI di bawah umur.

"Keputusan mengenai tahanan di bawah umur di penjara Australia, didasarkan pada kasus masing-masing. Keputusan diambil karena pemerintah Indonesia mengajukan bukti-bukti yang kuat, yang terakhir adalah ketika saya bertemu dengan Menlu Indonesia bulan Maret lalu. Namun kedua kasus ini tidak ada hubungannya." kata Bob Carr.

Pad ahari Minggu lalu, pemerintah Australia memulangkan tiga WNI di bawah umur yang masih dipenjara, dan 3 lainnya yang sudah menjalani hukuman minimal.

Jaksa Agung, Nicola Roxon, masih mempertimbangkan 22 kasus lainnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, berita grasi Schapello Corby menjadi berita utama di seluruh media massa Australia hari Rabu (23/5/2012).

Adanya perjanjian dengan Indonesia, dikutip dari pernyataan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Selain Bob Carr, Jaksa Agung Nicola Roxon juga membantah adanya perjanjian tersebut.

Salah seorang pengacara Corby di Australia, Kerry Smith-Douglas, mengatakan, pengurangan hukuman ini disebabkan tekanan internasional selama bertahun-tahun terhadap pemerintah Indonesia, namun bukan karena campur tangan pemerintah Australia.

"Saya tidak bisa memberi selamat kepada pemerintah Australia, namun saya memberi penghargaan bagi Menteri Kehakiman Indonesia dan juga PBB, yang terlibat dan memberi saran bahwa merupakan tindakan tidak manusiawi menahan seorang yang sakit jiwa dalam kondisi seperti di penjara." kata Smith-Douglas kepada jaringan televisi ABC.

"Kevin Rudd mengatakan di tahun 2005 bahwa dia akan mendorong adanya pertukaran tahanan, namun pemerintah Australia tidak mencapai hasil apapun." lanjut Smith Douglas.

Namun bagi mereka yang mengamati perkembangan ini dari luar, seperti pengamat politik Greg Barton dari Universitas Monash, yang dikutip berbagai media mengatakan bahwa pembebasan tahanan WNI seminggu lalu pasti ada hubungannya dengan pemberian grasi Corby.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com