Jakarta, Kompas
Kondisi Endang mulai menurun Senin malam lalu. Sejak saat itu, ia tak sadarkan diri. Tim dokter berupaya melakukan perawatan intensif terhadapnya, tetapi Tuhan menghendaki lain.
Direktur Utama RSCM Akmal Taher mengatakan, kondisi fisik yang terus menurun membuat Endang meninggal dunia. Meski demikian, ia enggan menjelaskan penyebab menurunnya kondisi Endang.
Almarhumah meninggalkan suami, MJN Mamahit, serta tiga anak, yakni Arinanda Wailan Mamahit (31), Awandha Raspati Mamahit (27), dan Rayinda Raumanen Mamahit (21).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melayat ke rumah duka di Jalan Pendidikan Raya III Blok J55 Kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi inspektur upacara pada pemakaman almarhumah.
Sejumlah pejabat, seperti Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hassan, serta sejumlah pejabat negara lain, menyatakan belasungkawa kepada keluarga di rumah duka.
Marty Natalegawa mengenang Endang sebagai sosok yang baik hati, bekerja gigih tanpa pamrih bagi negara serta memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan kesetiakawanan.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama masih mengingat, almarhumah dengan amat bijak mengatakan bahwa pelayanan kesehatan harus berjalan secara menyeluruh, mulai dari perilaku hidup bersih dan sehat, pemeriksaan kesehatan, hingga berbagai kegiatan promotif preventif lain. Almarhumah juga senantiasa menekankan agar memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.