Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Tak Bangga Elektabilitas Mega, Pengurus Tetap Bersyukur

Kompas.com - 20/04/2012, 15:13 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tetap bersyukur memiliki Ketua Umum yakni Megawati Soekarno Putri yang selama satu setengah tahun terakhir selalu teratas terkait tingkat dukungan publik sebagai calon presiden. Hal itu tercermin dalam hasil jajak pendapat semua lembaga survei.

"Paling tidak kita bersyukur punya Ketua Umum yang konsisten paling tinggi surveinya dari semua lembaga selama 1,5 tahun ini," kata Ketua DPP PDI-P Maruarar Siarit melalui pesan singkat, Jumat ( 20/4/2012 ).

Maruara dimintai tanggapan pernyataan politisi senior PDI-P yang juga suami Megawati, Taufiq Kiemas, bahwa kinerja DPP PDI-P tidak optimal. Akibatnya, elektabilitas Megawati menurut hasil survei begitu-begitu saja, tidak meningkat signifikan.

"Kalau saya sebagai suami enggak bangga lho Bu Mega (dapat elektabilitas dari survei) 18 persen. 'Kan dari 2004 juga 18 persen," kata Taufik.

Taufik membandingkan dengan Prabowo Subianto yang baru tiga tahun memimpin Partai Gerindra tetapi elektabilitasnya sudah mencapai 18 persen. Aburizal Bakrie, dengan dua tahun menjadi Ketua Partai Golkar, kini mendapatkan 17 persen. Begitu pula Susilo Bambang Yudhoyono yang dikritik setiap hari pun mampu mempertahankan elektabilitas 25-30 persen.

Maruarar mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum memutuskan siapa tokoh yang bakal diusung sebagai capres dalam Pemilu 2014 . Selain itu, kata dia, Megawati sama sekali belum melakukan kampanye.

"PDIP konsentrasi melakukan kaderisasi nasional, program pemberdayaan rakyat, penegakan empat pilar. Kita belum membicarakan apalagi memutuskan Capres 2014," kata anggota Komisi XI DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com