Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajukan Dampingi Ical, Soekarwo Terserah SBY

Kompas.com - 10/04/2012, 12:36 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo belum memberikan jawaban pasti tentang tawaran Partai Golkar Jawa Timur yang akan menyandingkannya dengan Aburizal Bakrie menjadi Cawapres pada Pemilu 2014 mendatang. Sebagai seorang birokrat yang masih memiliki tugas memimpin Jawa Timur hingga Februari 2014, dia harus patuh kepada jalur komunikasi hirarkis dengan Presiden.

"Saya boleh maju atau tidak, itu terserah presiden SBY," katanya, Selasa (10/4/2012).

Selain harus patuh kepada pimpinan negara, Soekarwo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur juga harus patuh kepada titah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Jadi selain sebagai presiden, perintah Pak SBY juga sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, biar beliau nanti yang memutuskan," ungkapnya.

Soekarwo diusulkan mendampingi Aburizal Bakrie oleh DPD Partai Golkar Jawa Timur karena berbagai pertimbangan. Diantaranya karena pertimbangan psikologis nasional, yakni meskipun presidennya dari luar Jawa namun wakilnya harus dari Jawa.

Pertimbangan peluang perolehan suara dianggap cukup rasional, karena Provinsi Jawa Timur memiliki lebih dari 30 Juta penduduk yang mempunyai hak pilih. Jumlah tersebut sekitar 28 persen dari jumlah pemilih nasional.

"Saya yakin jika Soekarwo jadi Cawapresnya Pak Ical, masyarakat Jawa Timur pasti akan mendukung," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono.

Secara lisan, pihaknya sudah menyodorkan nama Soekarwo kepada Aburizal Bakrie awal bulan lalu, bersamaan dengan penyampaian dukungan DPD dan DPC se-Jawa Timur kepada Aburizal Bakrie sebagai Capres dari Partai Golkar pada Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com