Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Tak Mungkin Diusung Partai Golkar

Kompas.com - 02/04/2012, 20:04 WIB
Nina Susilo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sekitar dua pekan setelah Jusuf Kalla menyatakan kesiapannya maju dalam Pemilu Presiden, Aburizal Bakrie segera menunjukkan tekadnya menjadi calon presiden dari Partai Golkar. Dengan demikian, Jusuf Kalla yang mantan Ketua Umum Partai Golkar dan mantan Wakil Presiden harus mencari kendaraan politik lain.

"Kalau semua DPD solid, saya akan menjadi calon (presiden) satu-satunya dari Partai Golkar. Kalau Pak JK maju, silahkan tetapi harus mencari partai lain," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/4/2012).

Hal itu diungkapkan Aburizal, di sela pertemuan dengan rombongan pengurus dewan pimpinan daerah tingkat I dan II dari Jawa Timur yang dipimpin Ketua Umum DPD Partai Golkar Jatim Martono.

Fungsionaris Partai Golkar Jatim menyampaikan dukungan kepada Aburizal sebagai satu-satunya calon presiden dari Partai Golkar. Mereka juga mengharapkan rapat pimpinan nasional khusus (rapimnassus) untuk menetapkan Aburizal sebagai calon presiden dipercepat dari rencana akhir tahun menjadi akhir Juni atau awal Juli.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, tradisi yang dikembangkan Partai Golkar hanya satu calon yang diusung partai, baik dalam pilkada kabupaten/kota, provinsi, serta pemilihan presiden. "Kalaupun ada kader elite mau maju, itu hak asasi semua orang. Namun Partai Golkar tetap hanya mengusung satu calon," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com