JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengingatkan mahasiswa yang ikut berunjuk rasa terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) agar tidak terprovokasi saat berada di lapangan. Seruan ini terkait adanya laporan aksi mahasiswa di beberapa daerah, termasuk di Jakarta, yang mengarah pada tindakan anarkis.
"Demonstrasi tidak dilarang. Yang dilarang adalah tindakan anarkis, yang bagi mahasiswa dengan basis gerakan moral justru akan mencederai keikutsertaan dan nilai yang diperjuangkannya," tutur Nuh, Selasa (27/3/2012) di Jakarta.
Nuh mengajak dan meminta para pimpinan perguruan tinggi untuk menggelar dialog dan diskusi publik sekaligus memfasilitasinya. Tujuannya untuk menyikapi kebijakan kenaikan harga BBM secara akademik. "Ini penting, karena kampus sebagai pilar gerakan intelektualitas. Kalangan kampus perlu mendiskusikannya dan mengedepankan pemikiran-pemikiran kritis konstruktif," kata Nuh.
Mendikbud meminta aparat keamanan untuk bersabar dalam menghadapi aksi mahasiswa. Tetapi aparat juga diminta tidak segan-segan bertindak tegas jika mahasiswa sudah mengarah ke tindakan anarkis.
Dalam menyikapi kenaikan harga BBM, Kemendikbud memberi tambahan subsisi bagi siswa miskin, yang diajukan dalam APBN Perubahan 2012. Subsidi siswa miskin yang sebelumnya menyasar sekitar enam juta orang ditingkatkan untuk 14 juta peserta didik. "Jumlah itu diharapkan tidak hanya menjangkau mereka dari kelompok miskin, tetapi juga mereka yang hampir miskin akibat kenaikan harga BBM," kata Nuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.