Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angelina Sondakh Bantah Minta "Semangka"

Kompas.com - 15/02/2012, 11:51 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, membantah pernah menagih commitment fee terkait proyek wisma atlet SEA Games ke Mindo Rosalina Manulang, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri. Ia mengaku tidak pernah melakukan percakapan melalui BlackBerry Messenger dengan Rosa.

"Saya tidak mengetahuinya," kata Angelina saat bersaksi dalam persidangan Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (15/2/2012).

Adanya commitment fee yang ditagih Angelina ke Rosa tersebut terungkap dalam transkrip percakapan BlackBerry Messenger antara Angelina dan Rosa. Dalam percakapan BBM itu, keduanya menggunakan istilah buah-buahan seperti "apel Washington", "apel Malang", dan "semangka" sebagai kata ganti uang.

"Pernah minta semangka? Tiga kilo kekurangannya, maksudnya kekurangan fee Rp 3 miliar?" tanya jaksa Kadek Wiradana.

"Tidak," jawa Angelina.

Demikian pula saat ditanya soal istilah "apel Malang" dan "apel Wahsington". Sebagian besar keterangan Angelina dalam persidangan Nazaruddin kali ini, menepis kesaksian Mindo Rosalina Manulang. Angelina tidak mengakui percakapannya dengan Rosa dalam BBM. Dia mengaku baru menggunakan BBM pada akhir 2010.

Angelina juga membantah dekat dengan Rosa, membantah pernah membicarakan soal proyek wisma atlet SEA Games dengan Rosa. Sementara Mindo Rosalina Manulang saat bersaksi untuk Nazaruddin mengakui kalau pembicaraannya dengan Angelina dalam BBM itu benar. Rosa mengatakan kalau yang dimaksud dengan "apel Malang" "apel Washington" dan "semangka" itu berarti uang.

Mantan anak buah Nazaruddin itu juga mengungkapkan kalau Angelina meminta "apel malang" untuk "ketua besar". Adapun yang dimaksud "ketua besar" menurut Rosa adalah Anas Urbaningrum dan Mirwan Amir.

Ihwal aliran uang ke Angelina ini juga diungkapkan mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis. Menurut Yulianis, Permai Grup mengalirkan uang Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar ke Angelina dan I Wayan Koster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com