Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Kotak untuk Kuntoro Mangkusubroto

Kompas.com - 26/01/2012, 09:51 WIB

KOMPAS.com - Pada Selasa (24/1/2012) siang, sinar matahari terasa terik dari Kantor Wakil Presiden di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Bahkan, dua pendingin udara tak mampu menghalau hawa panas siang itu di ruang wartawan yang hanya berukuran sekitar 5 m x 7 m.

Suasana jadi ”sumringah” dan terasa ”renyah” dengan kehadiran Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto untuk sekadar bersantap siang nasi kotak dan berbincang ringan bersama wartawan. Boleh jadi baru kali pertama ini pejabat setingkat menteri menyambangi ruangan wartawan di Kantor Wapres dan makan nasi kotak yang disediakan untuk wartawan.

Dalam catatan Kompas, baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, dan tentu saja Wapres Boediono sendiri yang pernah menyambangi ruang wartawan itu. Namun, yang duduk semeja dan bersantap nasi kotak bersama wartawan, memang baru Kuntoro.

”Ikannya enak. Bener ini,” puji Kuntoro sambil melahap masakan padang berlauk ikan mas yang tersaji dalam kotak kardus.

Kuntoro menyambangi ruang wartawan selepas acara peluncuran program utama pemerintah tahun 2012 di Kantor Wapres. Sejatinya tersedia makan siang prasmanan di aula Kantor Wapres bagi peserta peluncuran program itu, termasuk bagi pejabat seperti Kuntoro. Meski demikian, Kuntoro justru memilih memenuhi undangan wartawan untuk bersantap nasi kotak bersama di ruang wartawan.

Sambil bersantap siang, Kuntoro melayani hampir semua pertanyaan wartawan, baik itu topik yang serius maupun sekadar topik-topik ringan. Nyaris tidak ada suasana formal yang tecermin dalam perbincangan dengan wartawan itu.

”Birokrasi itu kecenderungannya melayani dirinya sendiri. Itu gejala dunia. Apa yang dipikirkan birokrasi itu, ya, remunerasi, standar mobil, standar rumah, uang SPJ (surat perintah jalan),” otokritik pedas Kuntoro saat ditanya tentang kondisi birokrasi saat ini. Lontaran Kuntoro itu didasari pengalamannya sebagai pejabat di pemerintahan, termasuk sebagai menteri sekitar 12 tahun silam.

Mengutip sebuah filosofi tentang birokrasi, Kuntoro menyatakan, birokrasi sejatinya tidak layak mempertanyakan gajinya sebelum pendapatan rakyat melebihi gaji birokrasi.

Obrolan ringan mengalir saat topik beralih ke tahun baru Imlek. Salah seorang wartawati menanyakan apakah Kuntoro masih ada darah keturunan Tionghoa dan merayakan Imlek.

Setengah bercanda, Kuntoro pun menjawab, ”Menurut sahibulhikayat, ayah saya keturunan Prabu Siliwangi dan Putri China.” Gelak tawa wartawan pecah mendengar jawaban itu.

Sesaat kemudian, orang kepercayaan Presiden SBY yang sering terlihat mengenakan kemeja panjang biru muda dengan lengan tergulung itu pun berpamitan. ”Sudah kenyang. Terima kasih makan siangnya, ya. Ikannya benar-benar enak,” katanya. (C Wahyu Haryo PS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com