JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tak tahu soal tuduhan M Nazaruddin bahwa dirinya menerima komisi dari proyek dua pembangkit listrik berkapasitas masing-masing 200 megawatt di Kalimantan dan Riau pada 2010.
Dahlan, ketika dikonfirmasi, malah balik bertanya besaran komisi yang diterimanya. "Kalau nilainya besar, lumayan juga. Saya tagihnya. Daripada dibilang dapat uang, tetapi tidak merasakan, he-he," ujar Dahlan kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2012), melalui layanan pesan singkat (SMS).
Jadi, Anda akan mengklarifikasi terkait tudingan itu? "Saya tidak mau klarifikasi juga. Kayaknya, kok, menerima, terus seolah tak menerima," kata Dahlan.
Tudingan suap disampaikan Nazar seusai menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (18/1/2012). Nazar mengaku tidak tahu berapa jatah fee untuk Dahlan itu. Menurut dia, proyek di Kalimantan dimenangkan PT Adhi Karya, sedangkan di Riau akan dikerjakan PT Rekayasa Industri (Rekin).
Sebelumnya, kepada wartawan, Dahlan membantah jika dirinya menerima suap terkait proyek, yang menurut Dahlan mencapai Rp 4 triliun. "Coba diusutlah. Kalau ada, Anda ambil. Karena belum sampai kepada saya. Masih nyasar ke mana gitu. Siapa tahu masih nyasar di sekretaris dia. Terus nanti kita bagi-bagilah," jawab Dahlan secara jenaka kepada para wartawan di sela-sela Rapat Kerja Pemerintah 2012 di Jakarta International Expo, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.