Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris Bertemu Anas di Kantor PT Anugerah Nusantara

Kompas.com - 18/01/2012, 16:34 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris mengaku pernah bertemu Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di kantor PT Anugerah Nusantara, Casablanca, Tebet, Jakarta, sekitar 2008. Namun, saat itu Idris tidak bertegur sapa dengan Anas.

"Saya pernah papasan, saya saat itu nunggu di lobi, lalu dia naik ke atas, tapi saya hanya lihat satu kali," kata Idris saat bersaksi bagi Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Idris menjawab pertanyaan kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief, apakah dia pernah bertemu dengan Anas di kantor Anugerah Nusantara. Ketika itu, Idris mendatangi kantor Anugerah Nusantara untuk menemui Nazaruddin.

Idris juga mengaku tidak ingat saat Nazaruddin bertanya apakah dia dan Dudung Purwadi (Direktur Utama PT DGI) pernah ditawarkan Nazar untuk berkenalan dengan Anas sebagai bos Nazaruddin pada 2008.

"Pak Idris masih ingat pertemuan 2008 di Gedung Graha Permai? Bapak dan Pak Dudung, saya ajak naik ke lantai 4 dan akan saya kenalkan dengan bos saya?" tanya Nazar di persidangan.

Menurut Idris, dia dan Dudung tidak pernah ikut dalam pertemuan yang melibatkan Anas di kantor Anugerah. "Saya tidak pernah kenalan dengan Pak Anas," ucap Idris yang juga terpidana kasus suap wisma atlet ini.

Nama Anas disebut Mindo Rosalina Manulang (mantan anak buah Nazaruddin) sebagai salah satu pemilik Grup Permai (dulu PT Anugerah) selain Nazaruddin. Saat perusahaan itu masih berkantor di Tebet, Anas kerap datang untuk mengikuti rapat-rapat yang berlangsung dua sampai tiga kali seminggu.

Rosa juga mengatakan, istri Anas, Athiyyah Laila, menjadi komisaris di PT Berkah Alam Berlimpah, anak perusahaan Grup Permai. Dalam kasus dugaan suap wisma atlet, Grup Permai merupakan tempat Nazaruddin dan Rosa berkantor.

Dakwaan Nazaruddin menunjukkan, perusahaan itu menerima fee sebesar 13 persen dari nilai proyek wisma atlet senilai Rp 191 miliar dari PT Duta Graha Indah (PT DGI). Sebagai awal, uang itu diberikan ke Nazaruddin dalam bentuk cek senilai Rp 4,6 miliar. Rosa juga mengatakan, Grup Permai mengeluarkan Rp 20 miliar untuk golkan proyek Hambalang dan wisma atlet SEA Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com