Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan: Politisi Golkar-PKS "Ikan Salmon"

Kompas.com - 06/01/2012, 13:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para politisi partai koalisi yang terus menyerang pemerintah dikritik oleh Sutan Bhatoegana, salah satu Ketua DPP Partai Demokrat. Sutan menyebut mereka "ikan salmon" atau singkatan dari intelektual kagetan asal ngomong.

"Yang penting hajar SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Demokrat, tak peduli apa isinya. Mereka tidak akan diam sebelum syahwat politiknya tersalurkan, sebelum orgasme politiknya tercapai," kata Sutan ketika dihubungi, Jumat (6/1/2012).

Sutan mengatakan, sejak awal koalisi, pihaknya telah mengimbau bahwa tahun 2010-2012 adalah tahun kerja, tahun 2012 tahun politik, dan 2014 adalah tahun pertarungan. Namun kenyataannya, kata dia, SBY langsung diserang kasus "Cicak versus Buaya" setelah dilantik tahun 2009.

"Selesai itu muncul Century. Ini politik semua. Karena mereka tidak legawa SBY, Demokrat menang. Mereka cari kesalahannya," kata anggota Komisi VII itu.

Sutan mengkritik sikap para politisi partai koalisi yang mempermasalahkan hasil audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait aliran dana Century. Menurut dia, seharusnya mereka percaya terhadap hasil kerja BPK lantaran pimpinan BPK dipilih oleh DPR.

Sutan mempertanyakan sikap para anggota Dewan yang diam terkait kasus besar lain. Dia memberi contoh skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), kasus semburan lumpur panas Lapindo, kasus rekening gendut pegawai negeri, dan lainnya.

"Kenapa semua diam? Hanya Century-Century saja. Padahal, Bank Century masih ada jadi Bank Mutiara. Ini tipikal 'ikan salmon'. Asal tampil beda. Tapi masyarakat tidak bodoh-bodoh amat. Abaikan saja omongan 'ikan salmon'. Kita kerja saja dengan bagus. Biar rakyat yang akan lihat," ucapnya.

Ketika ditanya apakah yang dimaksud "ikan salmon" berasal dari Partai Golkar dan PKS, Sutan menjawab, "Kan saya bilang, ini politisi kawan-kawan koalisi. Memang dari dua partai itu yang terus menyerang SBY."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com