Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Menanti Si Cantik Aroweli di Rawa Aopa

Kompas.com - 18/12/2011, 02:11 WIB

Mohamad Final Daeng

Sudah hampir dua jam lamanya rombongan kami menyusuri Rawa Aopa di Sulawesi Tenggara. Matahari tengah bersiap turun ditemani langit berpayung mendung. Saat perahu mengarah pulang ke dermaga, rerimbunan pandan air yang menutupi salah satu sudut rawa mendadak gaduh. Tak disangka-sangka, dari balik rerimbunan itu muncul seekor burung besar yang terbang dengan jarak hanya 15 meter di depan perahu. Sosoknya terlihat jelas dengan kepakan sayap lebar memecah keheningan rawa.

”Nah, itu dia. Aroweli! Aroweli!” ujar Mustari Tepu setengah bersorak seolah memanggil-manggil sang burung. Mustari adalah petugas pengendali ekosistem hutan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yang memandu kami menyusuri rawa itu.

Mustari kegirangan bukan main saat melihat burung bernama Latin Mycteria cinerea, yang dikenal juga dengan nama bangau bluwok atau bangau putih susu, itu. Aroweli adalah nama lokal burung cantik tersebut di Sulawesi Tenggara.

Meski atraksi aroweli hanya bisa dinikmati kurang dari semenit sebelum menghilang di angkasa, ketakjuban dan kegembiraan karena berhasil menemukan burung itu lama membekas. Senyum terus menempel di wajah Mustari.

Maklumlah, burung air satu ini termasuk kategori langka dan dilindungi. Dari data BirdLife International, diperkirakan populasi spesies ini di seluruh dunia kurang dari 5.500 ekor dengan persebaran utama di Kamboja, Semenanjung Malaka, dan Indonesia.

Untuk alasan itu, kemunculan aroweli sore itu menjadi begitu istimewa. Kehadirannya seolah melengkapi kepuasan setelah menyaksikan puluhan burung lain yang terlihat sebelumnya.

Aroweli termasuk keluarga bangau besar dengan panjang tubuh mencapai 1 meter dan bentangan sayap hingga 1,5 meter. Ciri fisiknya mudah dikenali dengan tubuh putih mulus berbulu sayap hitam. Paruhnya panjang berwarna kuning dengan muka dan kaki berwarna merah.

Ekosistem lahan basah yang masih ”murni” di Rawa Aopa menjadi habitat ideal bagi aroweli yang gemar bermigrasi. ”Selain aroweli, burung migrasi yang kerap terlihat di sini adalah jenis pelikan australia,” ujar Mustari. Pelikan biasa tampak di Rawa Aopa sekitar Juni-Juli.

Surga burung air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com