Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Enggan Jelaskan Kasus Bakar Diri

Kompas.com - 09/12/2011, 16:42 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Gatot Edy Pramono enggan menjelaskan jati diri dan motif pelaku bakar diri di depan Istana Mereka. Ia beralasan, kasus itu masih ditangani Polres Metro Jakarta Pusat.

"Saya tidak tahu karena masih ditangani Polres. Belum diserahkan ke Polda," kata Gatot Edy, Jumat (9/11/2011) petang, saat ditanya mengenai perkembangan penyelidikan kasus seorang pemuda yang kini terbaring di ICU Unit Luka Bakar RSCM.

Gatot Edy tutup mulut ketika ditanya kebenaran identitas korban bakar diri itu adalah Sondang Hutagalung, seorang mahasiswa Universitas Bung Karno, Jakarta. Ia hanya tersenyum ketika wartawan menyinggung kasus bakar diri itu mendapat perhatian dari Presiden RI.

"Sampai sekarang penanganan kasus itu di Polres Metro Jakarta Pusat," kata Gatot Edy, sambil mengatakan bahwa dia harus segera ke lokasi unjuk rasa yang berada di depan KPK.

Sebelumnya, pada Jumat pagi saat Kompas yang menghubungi Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Hengky Heriyadi untuk menanyakan identitas korban bakar diri tersebut, didapat jawaban bahwa penanganan kasus tersebut sudah diserahkan ke Polda Metro Jaya. "Silakan konfirmasinya ke Polda saja," katanya.

Mengenai identitas pemuda bakar diri tersebut, Kompas antara lain menerima informasi dari aktivis LSM Bendera, Amalion.

"Korban bakar diri itu Sondang Hutagalung, mahasiswa UBK Fakultas Hukum semester terakhir. Dia bukan aktivis Bendera, tetapi saya tahu dia sering ikut seminar-seminar antikorupsi. Sekali saya ketemu di acara Kontras," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com