Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas-Aliyah, Koalisi Cinta Berdampak Politis

Kompas.com - 21/11/2011, 09:37 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan Siti Rubi Aliyah Rajasa (Aliyah) dalam pandangan Ketua Bidang Komunikasi DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya merupakan koalisi cinta di antara pasangan tersebut dan bukan koalisi politik.

"Kalaupun nantinya pernikahaan tesebut berekses politik, itu benar. Pasalnya, orangtua keduanya merupakan pejabat penting," kata Bima di Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/11/2011).

Pernikahan kedua pasangan itu akan digelar pada 24 November 2011 di Istana Cipanas dan resepsinya pada 26 November 2011 di Jakarta Convention Center (JCC).

Bima menilai wajar saja jika pernikahan Ibas dan Aliyah juga selalu dikait-kaitkan dengan konstalasi Pemilihan Umum Presiden 2014 oleh kalangan pengamat politik. Bahkan, ada pengamat yang berani memprediksi bahwa calon presiden dari Partai Demokrat pada Pilpres 2014 adalah Hatta Rajasa.

Terkait dengan wacana itu, Bima menampik bila Hatta akan menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. "Belum tentu juga setelah jadi besan SBY, Hatta pasti menjadi capres Demokrat dan tidak mungkin juga PAN menjadi underbow Partai Demokrat. Jika itu dilakukan, saya pengurus pertama yang akan keluar," katanya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kuntum Khairu, Ketua Umum Garda Muda Nasional, organisasi sayap PAN. Ia menegaskan, pernikahaan tersebut jangan dikait-kaitkan dengan politik.

Bukan rekayasa politik

"Kalau yang menikah itu putra dan putri anak petinggi politik adalah benar. Namun, jika itu dikatakan pernikahaan politik akan jadi keliru. Karena pernikahan keduanya  adalah takdir Tuhan, bukan rekayasa politik," katanya.

Terkait besarnya peluang Hatta Rajasa maju menjadi capres 2014 dan diusung oleh Partai Demokrat, setelah Menko Perekonomian itu menjadi keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono, Kuntum menganggapnya dua hal berbeda antara pernikahan Ibas dan Aliyah dengan pilpres.

"Kalau pilpres itu murni soal politik, bicara politik itu kan dinamis, jadi prediksi tersebut masih sumir," katanya.

"Kalaupun Hatta Rajasa benar-benar menjadi salah satu kandidat presiden 2014, pasti sudah melalui proses politik yang benar, termasuk mekanisme partai yang dipimpinnya, yakni PAN. Hatta itu kan Ketua Umum PAN, tentunya dia melewati proses diinternal partainya dulu bukan partai orang lain (Partai Demokrat)," ujar alumnus Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, itu.

Ia menambahkan, kalaupun benar terwujud Hatta menjadi salah satu kandidat presiden, itu pasti karena kapabilitas dan integritas pribadinya yang baik. "Hatta itu sangat berpengalaman di pemerintahan dan sudah menjabat sebagai menteri beberapa kali serta memiliki prestasi yang baik," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com