Manokwari, Kompas -
Meski sudah terbuka dan tidak terisolasi, mobilitas dan kegiatan penduduk di 12 distrik yang terletak di Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari, belum berjalan lancar. Jalan penghubung antardistrik ke pusat Kota Manokwari relatif buruk. Sekitar 160 kilometer jalan dari kota menuju Distrik Testega masih berupa jalan tanah.
Sementara itu, 12 distrik yang kondisi jalannya buruk adalah Distrik Menyambouw, Anggi, Sururey, Didohu, Testega, Catubouw, Hink, Anggi Gida, Tohuta, Dataran Isim, Membey, dan Neney.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manokwari Wempi Bandung, Selasa (8/11), jalan penghubung di daerah Pegunungan Arfak masih berupa tanah sehingga rawan, terutama saat musim hujan.
”Dari Manokwari ke Sururey, jalan yang sudah baik dan beraspal hanya sampai Menyambouw. Sisanya, sekitar 100 kilometer masih berupa jalan tanah.” kata Wempi. Banyak sungai tanpa jembatan sehingga kendaraan harus menerobos sungai. Untuk mencapai Distrik Sururey, ada tujuh sungai dengan lebar 3-8 meter tanpa jembatan. Jika hujan deras, arus air sungai deras sehingga kendaraan sulit untuk menyeberang.
Buruknya jalan penghubung antardistrik, menurut William Wamaty, anggota KPU Manokwari, menyusahkan pendistribusian logistik pilkada. Pengiriman logistik butuh waktu lebih lama dan biaya mahal.