Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Janji Presiden Bangun Papua dengan Hati?

Kompas.com - 07/11/2011, 14:17 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menghentikan semua operasi militer di Papua.

Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom mengatakan, hal itu harus segera dilakukan karena berbagai penyisiran dan penganiayaan terhadap warga Papua semakin meningkat pascaperistiwa kekerasan pada Kongres Rakyat Papua (KRP) III, Rabu (20/10/2011).

"Kami meminta realisasi konkret perkataan Presiden SBY untuk melakukan pendekatan dengan hati dan komunikasi konstruktif untuk membangun Papua. Jangan menyelesaikan persoalan di Papua dengan jalan kekerasan dan operasi militer," ujar Gomar saat melakukan konferensi pers di kantor PGI, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Ia mengaku, sebelum peristiwa kekerasan pasca-KRP III, PGI sempat memberikan surat kepada Presiden untuk menghentikan berbagai tindakan kekerasan dan pendekatan keamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan, baik Polri maupun TNI di Papua.

Menurutnya, sebagai kepala negara yang juga panglima tertinggi militer, Presiden seharusnya mengerti pendekatan keamanan dan kekerasan tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan di Papua.

"Kita tidak tahu surat itu dibaca atau tidak, karena sampai saat ini belum mendapatkan respons. Tetapi, setelah kita kirimkan surat itu pada 17 Oktober 2011, tiga hari setelahnya terjadi peristiwa kekerasan di kongres itu. Ini yang sangat kita sesalkan," kata Gumar.

Karena itu, Gomar mengharapkan agar semua pihak menghentikan segala bentuk kekerasan baik di Papua maupun di Papua Barat. Menurutnya, berbagai tindakan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan, tetapi hanya akan mengakibatkan persoalan baru.

"Dan, Presiden SBY juga harus segera melakukan dialog Jakarta-Papua sebagai komitmennya untuk menyelesaikan persoalan di Papua yang semakin mengkhawatirkan ini. Karena sekarang, hampir seluruh masyarakat Papua menginginkan pemerintah segera merealisasikan dialog itu agar berbagai permasalahan di daerahnya bisa diselesaikan dengan baik," tegas Gomar.

Seperti diberitakan, saat memberikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-66 RI di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2011) lalu, Presiden menegaskan, pemerintah menetapkan kebijakan guna menjamin pembangunan di Papua dapat benar-benar menuju kehidupan masyarakat yang semakin adil, aman, damai, dan sejahtera.

Di bidang politik, melalui otonomi khusus, Pemerintah telah memberikan kewenangan yang lebih luas untuk menjalankan pembangunan sesuai sumber daya yang dimilikinya.

"Menata Papua dengan hati adalah kunci dari semua langkah untuk menyukseskan pembangunan Papua sebagai gerbang timur wilayah Indonesia," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com