Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Seruan Perdamaian Pemuda Dunia

Kompas.com - 01/10/2011, 21:54 WIB

AMBON,KOMPAS.com- Pemuda dunia menyerukan deklarasi perdamaian di monumen gong perdamaian dunia, di Ambon, Maluku, Sabtu (1/10/2011) malam. Deklarasi yang berisi lima poin seruan itu merupakan hasil kesepakatan pemuda Indonesia dan sejumlah negara yang menghadiri Forum Pemuda Dunia di Ambon, hari ini.

Kelima poin seruan itu adalah:

1. Mengecam keras segala bentuk kekerasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di seluruh dunia

2. Menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi yang terkait suku, agama, dan ras

3. Menyerukan untuk saling menghargai, menghormati, dan menyebarkan budaya dalam semua aspek kehidupan dalam mencegah dan menyelesaikan kekerasan dan konflik.

4. Menyerukan kepada pemerintah dan seluruh pemimpin dunia untuk serius dalam mencegah dan menyelesaikan segala bent uk kekerasan dan konflik melalui pendekatan keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal setiap bangsa.

5. Berkomitmen untuk terlibat aktif menjadi pelopor dan pelaku dalam mewujudkan dunia yang penuh dengan damai, harmonis, dan cinta.

Deklarasi perdamaian dunia ini dibacakan oleh Wakil Presiden World Assembly of Youth yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia Ahmad Doli Kurnia. Ahmad membacakannya di depan gong perdamaian dunia didampingi utusan pemuda dari enam negara yang hadir dalam Forum Pemuda Dunia di Ambon, yaitu Belanda, Rusia, Nigeria, Somalia, Pakistan, dan Timor Leste.

Setelah pembacaan, peserta Forum Pemuda Dunia bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon melepas sejumlah burung merpati. Acara pembacaan deklarasi dan pelepasan burung merpati yang dilakukan bersamaan dengan penutupan Festiva l Teluk Ambon tersebut, disaksikan oleh ratusan warga Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com