Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenderal TNI Terima Bintang Dharma

Kompas.com - 01/10/2011, 00:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyematkan tanda kehormatan Bintang Dharma kepada sepuluh jenderal TNI yang diwakili oleh Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) dalam upacara militer di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (30/9/2011).

Adapun kesembilan jenderal lainnya adalah Letjen TNI (Purn) Rasyid Qurnuen Aquary (perwira tinggi Mabes TNI AD), Letjen TNI (Purn) Muhamad Noer Muis (perwira tinggi Mabes TNI AD), Letjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan (Sekretaris Menteri Kooordinator Politik dan Keamanan), Letjen TNI Budiman (Wakil KSAD), Laksdya TNI Gunadi, MDA (Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan), Laksdya TNI Marsetio (Wakil KSAL), Letjen TNI (Mar/Purn) Nono Sampono (perwira tinggi Mabes AL), Marsdya TNI Eris Herryanto (Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan), dan Marsdya TNI Rio Mendung Thalieb (perwira tinggi Mabes TNI).

Penganugerahan tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44/TK/Tahun 2011 tanggal 21 Juni 2011 sebagai bentuk penghargaan atas jasa bakti dengan melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas sehingga memberikan keuntungan luar biasa untuk kemajuan TNI. 

Penganugerahan tanda kehormatan tersebut dinilai penting untuk menumbuhkan kebanggaan, sikap keteladanan, semangat kejuangan, dan motivasi untuk meningkatkan dharma bakti kepada bangsa dan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com