Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam: Jangan Terpancing Emosi

Kompas.com - 23/08/2011, 17:21 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Menyikapi aksi kejahatan yang dilakukan kelompok kriminal dan menewaskan seorang perwiranya, Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut pada Kepolisian Daerah Papua sehingga dapat diungkap motif tindakan pelaku.

Ia pun memerintahkan agar tidak terpancing aksi provokasi yang memang sedang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak menginginkan Papua sebagai Tanah Damai.

"Kendalikan diri dan hindari aksi balas dendam secara orang perorang maupun kelompok," ucap Erfi dalam siaran pers yang dikirim bagian Penerangan Kodam XVII Cenderawasih.

Seperti diberitakan, aksi kekerasan terhadap anggota TNI terjadi pagi tadi, Selasa (23/8) sekitar pukul 07.00 Wit di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram. Aksi kekerasan berupa penikaman dan pembacokan terhadap anggota TNI AD bernama Kapten (Inf) Tasman, anggota Kodam XVII/Cenderawasih.

Menurut saksi mata, jumlah pelaku yang menewaskan Tasman berjumlah dua orang. Kronologis resmi yang dikirim Kodam XVII Cenderawasih sebagai berikut:

Pada pukul 07.00 WIT sekitar satu kilometer dari Campwolker saksi melihat seorang anggota TNI yang berseragam dinas menggunakan sepeda motor Honda Vario DS 2605 AV yang berada di depannya dihadang oleh 2 orang yang tidak dikenal.

Kemudian setelah orang tersebut menghadang anggota TNI (Tasman), kedua orang ini langsung mendatangi dan menikam Tasman dengan menggunakan pisau dibagian perut dan salah satunya langsung membacoknya dengan menggunakan parang. Korban mengalami luka tebasan benda tajam pada leher bagian belakang, tusukan benda tajam dilambung dan goresan pada ibu jari sebelah kiri.

Setelah melihat anggota TNI tersebut terjatuh kedua pelaku tersebut langsung melarikan diri. Pukul 08.15 WIT aparat Polresta Jayapura mengamankan 1 orang yang diduga pelaku (menurut keterangan saksi ). Identitas pelaku adalah Julianus Wenda (32), yang beralamat rumah di Belakang Bhayangkara.

Berdasarkan keterangan dari pelaku yang tertangkap, tim gabungan TNI dan Brimobda Papua mendatangi salah satu rumah yang diduga sebagai tempat para pelaku.

Setelah melakukan pemeriksaan dan penggeledehan, polisi menangkap lagi satu orang yang diduga pelaku (Andi Tabuni, 28) yang beralamat rumah di belakang Bhayangkara, serta barang bukti dua kaos putih dan biru satu jean biru yang diduga digunakan pelaku.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu merasa prihatin dengan jatuhnya korban prajurit, sekaligus mengutuk tindakan biadab pelaku yang sama sekali tidak mengindahkan norma-norma agama dan kemanusiaan. Ia pun memerintahkan prajuritnya tetap waspada pada setiap kegiatan.

Ia pun mengajak seluruh warga di Papua bekerjasama dengan aparat keamanan, untuk menciptakan rasa aman melalui pengamanan swakarsa dilingkungan masing-masing serta melaporkan kepada pihak berwajib atas terjadinya aksi kekerasan maupun segala gejala yang memungkinkan terjadinya aksi kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com