Bukan Tak Mungkin KPK Dibubarkan

JAKARTA, KOMPAS,com- Ide membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai bentuk serangan balik para koruptor bukan mustahil terwujud. Bila melihat sejarah panjang lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia, membubarkan KPK bukan sesuatu yang tak mungkin terjadi.

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah menuturkan, Indonesia punya sejarah kelam menyangkut pembentukan lembaga antikorupsi dan kiprahnya. "Ketika menangani kasus yang serius kemudian diserang dan dibubarkan," kata Febri saat berbincang dengan Kompas di Jakarta, Kamis (4/8/2011) kemarin.

Febri mencontohkan kiprah Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTK) yang bubar di tengah jalan saat mengusut pengakuan Endin Wahyudin yang menyuap tiga hakim agung. Febri mencatat setidaknya enam lembaga antikorupsi yang pernah ada di Indonesia punya nasib serupa.

Menurut Febri, ketika lembaga antikorupsi mulai mengusik kekuatan politik dan hukum status quo, maka saat itulah serangan balik koruptor berwujud permintaan pembubaran. Hal yang persis terjadi saat ini, kata Febri, ketika KPK mulai menguak korupsi di sekitar orang-orang dan petinggi partai berkuasa.

Menurut Febri, untuk menghindari upaya pembubaran, salah satu yang harus dilakukan adalah memasukkan lembaga antikorupsi dengan kewenangan super seperti KPK ini ke dalam konstitusi negara.