Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Dilanda Bencana Moral

Kompas.com - 19/06/2011, 03:29 WIB

Jakarta, Kompas - Proses kemerosotan moralitas masyarakat yang terjadi belakangan ini kian intensif. Masyarakat sudah dilanda sebuah bencana moral yang serius. Bencana ini ditandai dengan maraknya pornografi, perilaku korup dan manipulatif, serta pelanggaran berbagai nilai dan norma agama, adat, budaya, serta etika kemanusiaan.

Keprihatinan ini diutarakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj, Sabtu (18/6) di Jakarta, saat membacakan ”Taushiyah untuk Bangsa” dalam pembukaan rangkaian peringatan hari lahir ke-85 NU. Kegiatan tersebut dihadiri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan sejumlah tokoh lain.

Menurut Said Aqil, kemerosotan moral menandakan telah mengendurnya kontrol sosial dan kian permisifnya masyarakat terhadap berbagai penyimpangan sosial. Pudarnya ikatan keluarga telah mengakibatkan semakin merenggangnya ikatan sosial. Ikatan sosial yang kian renggang memperlemah kontrol sosial sehingga berbagai pelanggaran tata nilai dan norma pun kian sulit diatasi.

Terkait dengan hal ini, NU mengajak semua pihak untuk memperkuat kembali tatanan keluarga dengan mengacu pada ajaran agama, menumbuhkan kembali nilai kebersamaan dan kegotongroyongan, dan merevitalisasi sistem sosial yang lebih bersifat kolektivisme.

Korupsi

Selain itu, NU juga mengingatkan tentang persoalan korupsi yang kian melebar di negeri ini dan bahkan sudah menyentuh aparat penegak hukum. Masyarakat pun sudah sangat permisif dan kurang peduli terhadap persoalan korupsi.

Karena itu, Said Aqil mengajak semua elemen bangsa untuk proaktif sesuai dengan kedudukan, kompetensi, dan kemampuan masing-masing untuk ikut dalam gerakan pemberantasan korupsi. Korupsi sangat membahayakan negeri ini.

Sejarah mencatat banyak negara besar di dunia ini, seperti Kekaisaran Romawi dan Babilonia, hancur karena tidak mampu mengatasi wabah korupsi. Imperium Uni Soviet pun hancur dan bertahan hanya dalam kurun waktu 70 tahun, antara lain karena gagal memberantas wabah korupsi yang merasuki tokoh-tokoh pemerintahan dan birokrasi.

Dalam rangka menyambut hari lahirnya, NU mengadakan beberapa kegiatan, seperti seminar yang mengangkat tema deradikalisasi, kembali ke pesantren, membangun politik masa depan, dan spirit kewirausahaan. NU juga akan menggelar pameran produk ekonomi kreativitas dan pergelaran budaya Islam Nusantara. Sebagai kegiatan penutup, NU akan menggelar rapat akbar yang direncanakan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 Juli 2011.

Penyebab korupsi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com