Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer Cambuk untuk SBY

Kompas.com - 16/05/2011, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indo Barometer yang mendapati mayoritas publik memfavoritkan Orde Baru dan mantan Presiden Soeharto kiranya dapat menjadi cambuk bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk lebih keras memperbaiki kinerjanya. Survei itu menunjukkan, pemerintahan Presiden Yudhoyono terdelegitimasi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah  menurun.

"Survei itu kan menggambarkan tren, tergantung pada metodologi dan responden. Esensinya bagi pemerintah hal ini harus dijadikan cambuk untuk lebih memacu kinerja lebih keras terutama di bidang ekonomi," ujar Arif ketika dihubungi wartawan, Senin (16/5/2011). 

Survei yang dilakukan Indo Barometer dipublikasikan pada Minggu (15/5/2011). Direktur Eksekutif Indo Barometer menyampaikan, sebesar 40,9 persen responden mempersepsikan bahwa Orde Baru lebih baik dibandingkan dengan Orde Lama dan Orde Reformasi. Hanya setengahnya, atau 22,8 persen, responden yang mengatakan bahwa Orde Reformasi lebih baik dibandingkan dengan periode lainnya.

Dari 1.200 responden yang dilibatkan dalam survei tersebut, hanya 41,2 persen yang mengaku puas dengan kinerja SBY-Boediono di bidang perekonomian. Sebanyak 55,8 persen responden mengaku tak puas, dan 3,1 persen lainnya memilih tak menjawab.

Dalam bidang ekonomi, menurut Arif, kinerja pemerintahan saat ini masih jauh dari hasil maksimal. Ia mencontohkan, dalam perekonomian pedagang-pedagang kecil yang masih luput dari pandangan pemerintah. "Hal ini dapat dipahami kalau dilihat dari perspektif ekonomi, dari konteks mikro hampir tidak ada perubahan, indikatornya adalah pelayanan publik yang masih buruk," tambah dia. 

Pada bagian lain, Arif mengkritisi hasil survei yang menyebutkan orde baru dipersepsikan publik lebih baik dari orde lama dan reformasi. Orde baru yang dianggap publik lebih baik itu meninggalkan pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintahaan saat ini. 

"Dulu hanya utang luar negeri, sekarang negara berutang juga ke rakyat (utang dalam negeri). Jadi, pemerintah saat ini harus menyembuhkan penyakit ekonomi dan sosial ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com