JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya kasus gerakan radikal Negara Islam Indonesia membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tergerak untuk menulis sesuatu berkaitan dengan dakwah. Bahan dakwah ini, kata Presiden, dapat disampaikan kepada dai-dai di seluruh Indonesia.
"Pak Presiden berencana membuat tulisan yang berkaitan dengan dakwah. Itu akan disampaikan ke kita dan kita diminta meng-explore itu," kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat Syuhada Bahri seusai bertemu Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/5/2011).
Ketika ditanya apakah tulisan tersebut akan dikemas menjadi buku saku, Syuhada mengatakan, hal tersebut akan dipikirkan bersama. Dewan Dakwah sendiri memandang NII sebagai gerakan yang berbahaya. Pasalnya, gerakan NII yang marak saat ini menghalalkan perbuatan mencuri yang dilakukan pengikutnya. Dewan Dakwah menekankan pentingnya gerakan reradikalisasi.
"Reradikalisasi penting. Kita harus memahami Islam secara benar. Jika dipahami dengan benar, itu bisa menjadi rahmatan lil alamin," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.