Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edmond Dianggap Tak Kontrol Bawahan

Kompas.com - 28/02/2011, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil sidang kode etik dan profesi, Brigjen (Pol) Edmond Ilyas tidak terbukti melakukan tindak pidana saat menangani kasus Gayus Halomoan Tambunan. Edmond hanya terbukti lalai dengan tidak melakukan kontrol kepada para penyidik.

"Brigjen (Pol) Edmond Ilyas melakukan perbuatan tercela dengan tidak melakukan kontrol penyidikan yang dilakukan para penyidik Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (28/2/2011).

Boy menjelaskan, berdasarkan pengakuan para penyidik, yaitu AKBP Mardiyani, Kompol Arafat Enanie, dan AKP Sri Sumartini, pemeriksaan Gayus di Hotel Kartika Chandra dan Hotel Sultan ataupun pertemuan para penyidik di FX Senayan tanpa sepengetahuan Edmond selaku Direktur II Eksus Bareskrim Polri. "Dalam peristiwa itu tidak dilaporkan ke atasan," katanya.

Dalam vonis yang dibacakan pukul 11.30 hari ini, kata Boy, Edmond dinilai tak layak bekerja di bagian reserse. Oleh karena itu, Edmond direkomendasikan dipindahkan ke bagian lain. Selain itu, Edmond juga diwajibkan meminta maaf secara lisan ataupun tertulis kepada institusi Polri. "Penyampaian maaf telah disampaikan langsung ke pimpinan sidang," ucap Boy.

Selanjutnya, kata Boy, majelis akan menyidangkan terperiksa terakhir, yakni Brigjen (Pol) Raja Erizman, mantan Direktur Eksus Bareskrim Polri. Kemungkinan, kata dia, sidang akan digelar pekan depan.

Seperti diberitakan, berdasarkan fakta sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Edmond disebut-sebut menerima suap dari Gayus. Menurut Arafat, Edmond menerima bagian dari 100.000 dollar AS pemberian Gayus setelah tak menahan suami Milana Anggreaeni itu.

Selain itu, masih menurut Arafat, Edmond menerima suap dari Roberto Santonius, konsultan pajak setelah status Roberto berubah dari tersangka menjadi saksi serta blokir rekening dibuka. Namun, semua itu tidak terbukti dalam sidang kode etik dan profesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com