Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Diklaim sebagai Warga NU

Kompas.com - 22/02/2011, 15:31 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang biasa disapa Ical diklaim sebagai warga Nahdlatul Ulama. Klaim itu disampaikan tokoh NU yang juga Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Nur Syam saat menjadi moderator dalam seminar nasional di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/2/2011).

"Kalau lihat ininya (sambil membuka kopiah dan meraba dahinya sendiri), saya yakin Pak Ical ini NU," kata Nur Syam, yang disambut tepuk riuh puluhan hadirin. Mendapat klaim itu, Ical hanya tersenyum-senyum saja.

Dalam seminar bertajuk "NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Politik Islam Nusantara" itu, Ical bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan tokoh DPP Partai Persatuan Pembangunan KH Nur Iskadar SQ sebagai pembicara. Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri yang juga diundang tidak hadir.

Hadir sejumlah ulama, seperti Rois Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi, mantan Rois Syuriah PBNU KH Muchit Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Idris Marzuki, KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua Nasional Demokrat Jatim Hasan Aminuddin.

Dalam kesempatan itu, Ical berjanji akan membantu TV9, stasiun televisi milik NU Jatim, agar bisa tayang secara nasional. Sementara ini TV9 hanya tayang di wilayah Jatim. Selama ini Ical juga sudah membantu TV9.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com