Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koin untuk Presiden yang Misterius

Kompas.com - 25/01/2011, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tadi malam, di sela sesi-sesi akhir rapat kerja Kapolri Jendral Pol. Timur Pradopo dan Komisi III DPR RI, tampak sebuah kotak tembus pandang berukuran sekitar 50 cm x 50 cm. Di bagian depannya, tertera kertas yang bertuliskan 'Koin untuk Presiden'. Sudah ada sejumlah koin atau uang recehan di dalamnya. Banyak staf serta asisten pribadi anggota dewan yang mengelilinginya. Namun, tak satupun yang tahu siapa yang bertanggung jawab atas kotak tersebut.

"Enggak tahu mbak. Sudah di situ dari tadi," ungkap seorang office boy di komisi kepada Kompas.com, Senin (24/1/2011) malam.

Kotak itu hanya diletakkan di atas sebuah kursi lipat berwarna merah. Letaknya di dekat toilet di samping Sekretariat Komisi III DPR RI. Hingga pukul 21.30, kotak masih berada di tempatnya.

Sementara itu, para anggota dewan masih asyik beradu argumen dan fakta di dalam ruang sidang. Belum ada yang dapat menjelaskan maksudnya dan siapa inisiatornya.

Pagi ini, Selasa (25/1/2011), Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani mengaku tidak tahu-menahu soal kotak Koin untuk Presiden tersebut. Menurutnya, kotak itu sudah ada di situ tanpa diketahui asal-usulnya.

"Saya enggak tahu siapa yg punya ide. Tapi saya kira, itu bentuk apresiasi. Saya kira hal itu perlu ditanggapi secara positif. Oleh karena itu, si pemrakarsa siapapun orangnya harus tunjukkan apa motivasinya," katanya.

Namun, politisi PPP ini berharap bukan anggota dewan yang berinisiatif. Menurutnya, terlalu rendah bagi anggota dewan jika melakukannya.

"Saya kira kalau masyarakat publik kita apresiasi, tapi kalau anggota dewan kan sesungguhnya merendahkan fungsi dan hak dari anggota dewan itu," kata Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com