JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengaku bahwa institusi Polri baru tersadar soal keberadaan mafia hukum setelah adanya "kicauan" Gayus HP Tambunan, terpidana kasus korupsi pajak. Hal ini diutarakan Ito kepada Menteri Koordiantor Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Gedung Balai Samudra Indonesia, Jakarta, Jumat (21/1/2011).
"Tanpa kasus Gayus, mungkin kita selama ini melihat kasus (Gayus ) dari sisi negatif saja. Tapi, setelah merenung, kita perlu melihat dari sisi positif. Tanpa ada kasus Gayus, kita tidak pernah tahu dunia permafiaan di Indonesia. Kita harus mempelajari modus operandinya sehingga melihat kelemahan-kelemahan dalam sistem penegakan hukum kita," kata jenderal bintang tiga ini.
Sementara mengenai testimoni Gayus, Ito mengatakan, Polri perlu mencari bukti-bukti terlebih dahulu. "Kami menindaklanjuti berdasarkan bukti dan fakta-fakta, tidak berdasarkan pendapat orang. Pendapat itu memang harus kita cek kebenarannya," kata Ito.
Ito mengatakan, apa yang disampaikan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak golongan III/a itu adalah haknya. "Namun, sekarang silakan kita mengamati. Jangan sampai pernyataannya yang belum tentu fakta ditimpali oleh pendapat seolah-olah itu benar. Kasihan masyarakat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.