Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: PKB Yakin Bisa 18,5 Persen

Kompas.com - 13/01/2011, 21:58 WIB
Nina Susilo

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Menjelang Pemilu 2014, Partai Kebangkitan Bangsa menyatukan kekuatan di internal. Selain itu, PKB juga menjajaki beberapa partai politik yang diharapkan mau bergabung.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Kamis (13/1/2011), di Surabaya mengatakan, saat ini pihaknya sudah menjajaki empat petinggi partai politik berbasis Islam. Beberapa partai politik yang disebutkan Muhaimin adalah Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama.

"Kami menjajaki kerja sama dengan partai politik lain, tetapi tidak harus. Kami yakin bisa memenuhi parliamentary threshold (ambang batas). Ketika konflik saja bisa mendapatkan 5 persen suara, apalagi kalau tidak," ujar Muhaimin sebelum menghadiri Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengurus Wilayah PKB se-Indonesia di kantor DPW PKB Jawa Timur, Surabaya.

Dalam sambutannya, Muhaimin menyampaikan, PKB semestinya bisa mendapatkan 18,5 persen suara dalam Pemilu 2014. Karenanya dia berharap Ketua Gerakan Pemuda Ansor yang dipilih dalam kongres yang dimulai kemarin di Surabaya adalah kader dari PKB, yakni Marwan Ja'far.

Muhaimin juga meminta semua pengurus PKB bekerja sebaik-baiknya menghadapi Pemilu 2014.

Sementara itu, verifikasi partai politik dilakukan sebagai syarat sebagai calon peserta Pemilu 2014. Kemarin, masalah verifikasi disampaikan pula kepada pengurus DPW PKB se-Indonesia.

Menurut Muhaimin, sejauh ini tidak ada kendala dalam pemenuhan syarat itu. Sebab, PKB sudah memiliki pengurus anak cabang lengkap untuk semua kecamatan di Indonesia. Namun, masih ada anak cabang yang belum memiliki data administratif seperti surat dari camat.

Adapun untuk ambang batas, lanjutnya, PKB berharap cukup 3,5 persen saja. Dia sesumbar PKB berani dan mampu memenuhi bila ambang batas ditetapkan 5 persen. "Saya kira kenaikannya harus bertahap, dari 2,5 persen menjadi 3,5 persen. Kasihan partai-partai yang ada. Ini untuk fairness," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

    Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

    Nasional
    Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

    Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

    Nasional
    Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

    Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

    Nasional
    ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

    ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

    Nasional
    MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

    MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

    Nasional
    KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

    KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

    Nasional
    Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

    Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

    Nasional
    Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

    Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

    Nasional
    Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

    Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

    Nasional
    Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

    Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

    [POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

    Nasional
    Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

    Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

    Nasional
    Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

    Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

    Nasional
    109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

    109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com