Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Kunjungan Kerja, Miskin Prestasi

Kompas.com - 30/12/2010, 08:40 WIB

Umar Sholahudin

Mengakhiri tahun 2010, soroton publik atas kinerja DPRD Jatim tak pernah berhenti. Salah satu kinerja DPRD Jatim yang paling disorot masyarakat dan media selama setahun ini adalah kegiatan kunjungan kerja, baik dalam negeri maupun ke luar negeri.

Kita masih ingat pada tahun 2009 baru tiga bulan dilantik menjadi anggota DPRD agenda pertama yang dilakukan adalah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Kunjungan ini langsung mendapat kecaman publik Jatim. Kebiasaan buruk warisan DPRD periode sebelumnya masih saja ”ditradisikan” dan dilanjutkan.

Dengan hadirnya wajah-wajah baru wakil rakyat kita, seharusnya dapat memberikan semangat dan tradisi politik baru dalam kerja dan kinerja DPRD, termasuk dalam hal kegiatan klasiknya, yakni kunjungan kerja. Dengan kata lain, ada perubahan dan perbaikan dalam kerja dan kinerja DPRD yang baru. Namun, kenyataannya selama setahun menjabat bukannya mengubah mentalitas dan kebiasaan buruk kunjugan kerja ”sia-sia”, justru anggota DPRD baru terlibat dalam kebiasaan buruk anggota DPRD petahana.

Ini yang kemudian membuat citra DPRD di mata publik bukan semakin membaik, justru semakin memburuk akibat ulah dan tingkah polah anggota DPRD sendiri.

Dalam kaitannya dengan kinerja kunjungan kerja, Kompas Jatim pernah mengupas tuntas mulai dari anggaran sampai hasil awu-awu yang didapat dari kunjungan DPRD tersebut. Soroton negatif atas kinerja kunjungan kerja ini bukanlah hal yang baru. Periode sebelumnya setiap tahun DPRD Jatim juga sering disorot masyarakat dan media. Akan tetapi, kecaman, cacian, bahkan tindakan hukum atas kunjungan kerja anggota DPRD oleh kelompok civil society (baca: class action), tidak membuat jera.

Justru yang terjadi pada setiap kunjungan kerja, kecaman bukannya semakin surut, malah semakin keras. Dua kali pemilu langsung tak memberi efek perubahan dan perbaikan pada kinerja DPRD Jatim, terutama aspek kunjungan kerja.

Penjelasan tersebut cukup beralasan karena selama ini setiap tahun anggaran DPRD mengalami kenaikan cukup signifikan, tetapi kerja dan kinerja masih jauh dari harapan. Sebut saja misalnya anggaran kunjungan kerja. Setiap tahun anggaran kunjungan kerja DPRD selalu kenaik, tetapi kerja dan kinerjanya masih sangat memprihatinkan.

Selama ini DPRD mengatakan anggaran DPRD naik (termasuk anggaran kunjungan kerja) dalam rangka meningkatkan ki-nerja DPRD secara institutional dan personal, tetapi realitasnya, masih jauh dari harapan (lihat tabel).

 

ANGGARAN KUNKER DPRD JATIM (2004-2009)      

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com