Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi, Pemudik Natal Turun 6 Persen

Kompas.com - 25/12/2010, 13:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan penumpang terjadi pada arus kepergian penumpang dari Jakarta menuju sejumlah daerah di Pulau Jawa pada libur Natal tahun ini. Persentase penurunan penumpang pun mencapai enam persen dibandingkan tahun lalu.

Demikian yang disampaikan Kahumas Daops I PT KAI, Mateta Rizalulhaq, Sabtu (25/12/2010), saat dijumpai Kompas.com di Stasiun Gambir, Jakarta.

"Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang pada 24 Desember yang merupakan puncak arus penumpang masa Natal ini menurun sekitar enam persen," ucap Mateta.

Di tahun ini, arus penumpang pada 24 Desember 2010 mencapai 34.129 orang. Sedangkan pada tanggal yang sama tahun lalu, arus penumpang lebih tinggi mencapai 36.483 orang. Sementara itu, jika dilihat dari jumlah penumpang hariannya sejak tanggal 21-24 Desember 2010, terjadi peningkatan tiap harinya, yakni 25.489 orang, 27.863 orang, 31.275 orang, dan 36.483 orang.

"Dari arus penumpang itu paling banyak tujuan Surabaya, Semarang, dan Solo. Sudah jauh-jauh hari tiket tanggal 24 itu habis untuk semua tujuan, kalau untuk tanggal 25 ini masih tersisa beberapa," tutur Mateta.

Untuk ke depan, arus penumpang diperkirakan Mateta masih akan kembali padat sekitar tanggal 31 Desember menjelang Tahun Baru.

"Sekarang memang masih belum ada tanda-tandanya, tapi kami perkirakan puncaknya itu tanggal 31 nanti," pungkas Mateta.

Sementara itu, pantauan Kompas.com hingga siang ini situasi Stasiun Gambir sendiri masih terlihat ramai, meski tidak menimbulkan kepadatan dan antrian di loket tiket. Sejumlah penumpang yang djumpai pun mengakui melakukan kepergian pada hari ini karena memang tidak sedang merayakan Natal, selain juga untuk menghindari kepadatan di hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com