Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Profil Nanan Soekarna

Kompas.com - 18/09/2010, 07:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Jenderal Nanan Soekarna disebut-sebut sebagai salah satu dari dua calon Kepala Polri yang akan diajukan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kapolri akan mengajukan dua nama itu kepada Presiden dalam waktu dekat.

Siapakah sosok Nanan? Pria kelahiran Purwakarta, 30 Juli 1955, itu lulusan Akademi Kepolisian angkatan IX tahun 1978. Nanan lalu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1986, Sespim Pol tahun 1995, Sesko Gab tahun 1999, dan Lemhanas tahun 2005.

Apa saja jabatan yang pernah ia pegang? Tahun 1979, Nanan menjabat Dan Unit Patko Sabhara Polda Metro Jaya serta Dan Ton Patko Sabhara Polda Metro Jaya, Wada Kie III Sat Sabhara Polda Metro tahun 1979-1980, Dansek Metro Sepatan Polres Tangerang tahun 1981-1982, Dan Sat Serse Polres Tangerang tahun 1983-1984, dan Ka Komputer Puskodal Polda Metro tahun 1984.

Lalu Pasis PTIK XXI Mabes Polri tahun 1984-1986, Instruktur SPN Mojokerto tahun 1986, Ka Korsis SPN Mojokerto tahun 1987-1990, Kabag Reserse Polwil Bojonegoro tahun 1990-1992 , Waka Polresta Kediri 1992-1994, Pasis Sespim Pol XXX Sespim Polri tahun 1994-1995, Dan Yon Tar Akpol tahun 1995, dan Korspripim Polda Metro Jaya tahun 1995-1996.

Setelah itu, Nanan menjabat Kapolres Metro Jakarta Timur tahun 1996-1997, Kadit Serse Polda Kalimantan Timur 1997-1998, Pasis Seskogab Mabes Polri tahun 1998-1999, Kasubdit Kamneg Serse Mabes Polri tahun 1999-2000, Korps Spri Kapolri tahun 2000-2001, Kapolwil Purwakarta tahun 2000-2001, dan Kapolwil Bogor tahun 2001-2002.

Selanjutnya Nanan menjabat Ses NCB Interpol Indonesia tahun 2002-2003, Waka Polda Metro Jaya tahun 2003-2004, Kapolda Kalimantan Barat tahun 2004, Kapolda Sumatera Utara, Koordinator Staf Ahli tahun 2009, Kepala Divisi Humas Mabes Polri 2009-2010, dan saat ini menjabat Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Untuk riwayat penugasan, suami dari Yatty Suprapti itu pernah menjadi perwakilan Akpol untuk Muhibah Akabri ke Jepang tahun 1978, misi perdamaian PBB ke Namibia tahun 1989-1990, dan kursus FBI Academy South West Virginia, USA.

Penghargaan yang diperoleh ayah dari Danny dan Donny tersebut adalah Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Karta Bhakti, Satya Lencana Dwudja Sistwa, Satya Lencana Dharma, dan Satya Lencana PBB (UN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com