Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Berharap Tinggi

Kompas.com - 04/09/2010, 03:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meminta masyarakat tidak berharap terlalu tinggi bahwa perundingan antara Menteri Luar Negeri Indonesia-Malaysia pada 6 September di Kinabalu, Malaysia, bakal tuntas dan segera menghasilkan kesepakatan atau solusi saat itu juga.

Menurut Marty, proses perundingan adalah suatu proses yang panjang. Jika mengacu pada perundingan antara Indonesia dan negara lain, seperti Singapura dan Vietnam, prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama, masing-masing lima dan 32 tahun.

Hal itu disampaikan Marty, Jumat (3/9), seusai melantik 13 pejabat eselon I dan II Kementerian Luar Negeri. Dia lebih lanjut juga meminta pemerintah tidak dibentur-benturkan dengan ekspektasi masyarakat yang sangat tinggi lantaran menginginkan proses perundingan sehari di Kinabalu nanti bakal langsung membuahkan hasil yang konkret dan segera.

”Proses perundingan tidak bisa selesai dalam sehari. Namun, hal itu harus tetap kita lakukan dengan serius dan dipersiapkan dengan baik. Kami sudah menyiapkan tim yang kuat dari departemen terkait untuk maju ke meja perundingan dengan juru rundingnya dari Kementerian Luar Negeri,” tambah Marty.

Perundingan dalam konteks Joint Ministerial Committee itu utamanya akan membahas soal empat segmen wilayah perbatasan yang sampai sekarang masih dipersengketakan kedua negara, seperti Segmen Selat Malaka, Selat Singapura, Laut China Selatan, dan Laut Sulawesi.

Sementara soal insiden yang terjadi di perairan sebelah utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada 13 Agustus lalu, yang berujung pada penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polis Diraja Malaysia, hal itu akan dibahas secara khusus.

Marty juga enggan menjawab pertanyaan soal apakah nantinya delegasi Indonesia dalam perundingan bakal bisa meyakinkan atau bahkan memaksa pihak Malaysia untuk juga melakukan percepatan proses perundingan, seperti diinginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya Rabu kemarin di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta.

”Tolong jangan pro dan kontra dibenturkan. Intinya, kita sudah bersiap untuk melakukan perundingan dengan baik. Jangan belum-belum sudah ditanya berapa persen kemungkinannya (Malaysia bersedia mempercepat proses perundingan). Target kita tentu ingin secepatnya,” ujar Marty.

Terkait hasil investigasi otoritas Malaysia tentang kemungkinan terjadinya kekerasan yang menimpa tiga aparat Indonesia kemarin, Marty mengaku belum memperoleh hasilnya. Dia juga tidak menjawab dengan pasti soal apakah surat resmi Presiden Yudhoyono kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak sudah dibalas.

”Lihat nanti,” ujar Marty singkat sambil berlalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com