Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Bisa Perkuat Diplomasi

Kompas.com - 28/08/2010, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya angka tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengadu nasib di Malaysia dapat dijadikan daya tawar Pemerintah Indonesia dalam upaya diplomasi dengan negeri jiran tersebut.

Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan, selama ini Malaysia sangat tergantung dengan keberadaan tenaga kerja asal Indonesia. Ia mencontohkan, tingginya angka TKI ilegal sesungguhnya karena permintaan perusahaan Malaysia sebagai pengguna jasa tenaga kerja.

"Perusahaan sawit di Malaysia banyak menggunakan tenaga kerja Indonesia yang undocumented. Kalau pas musim panen, mereka sengaja memperlonggar perbatasan di Kalimantan. Masuknya TKI dipermudah. Malaysia itu sangat tergantung pada TKI kita," kata Wahyu, Sabtu (28/8/2010) di Jakarta.

Ia melanjutkan, "Kalau Pemerintah berani serius menggunakan TKI sebagai alat bargain dalam diplomasi dengan Malaysia, ya agak menggertak sedikitlah," ujarnya.

Wahyu yakin, Malaysia juga akan panik jika Pemerintah Indonesia membuat kebijakan ketat soal pengiriman TKI ke Malaysia. Deportasi TKI ilegal besar-besaran pada tahun 2002 menjadi buktinya.

"Ketika pekerja-pekerja Indonesia dideportasi, pemasukan mereka dari kakao menurun, dari peringkat 1 ke peringkat 3," kata Wahyu.

Menurut analisisnya, Malaysia memang lebih menyukai tenaga kerja asal Indonesia karena kedekatan secara budaya dan bahasa. Hal ini dianggap memudahkan dalam berkomunikasi jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain seperti Filipina dan Vietnam.

Selain itu, tenaga kerja Indonesia dikenal murah dan bisa dinegosiasi. "Filipina dan Vietnam itu paling keukeuh soal upah, tidak ada kompromi. Mereka itu ibaratnya benci, tapi rindu dengan kita," ujarnya.

Sayangnya, posisi tawar yang seharusnya lebih kuat tidak dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan upah bagi TKI. "Selama ini, kita justru dikesankan tergantung dari Malaysia karena banyak TKI di sana. Sebenarnya situasi bisa dibalik bahwa mereka yang butuh tenaga kerja kita. Masalahnya, apa Pemerintah bisa merumuskan permasalahan yang ada untuk mengubah posisi tawar," katanya.

Dirjen Bina Penta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Malik Harahap mengakui, Malaysia memang memanfaatkan lemahnya regulasi dan kualitas SDM untuk menguatkan posisinya terhadap Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

    Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

    Nasional
    176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

    176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

    Nasional
    Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

    Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

    Nasional
    Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

    Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

    Nasional
    Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

    Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

    Nasional
    Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

    Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

    Nasional
    Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

    Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

    Nasional
    Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

    Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

    Nasional
    Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

    Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

    Nasional
    Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

    Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

    Nasional
    Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

    Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

    Nasional
    KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

    KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

    Nasional
    DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

    DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

    Nasional
    Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

    Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com