Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mathius Salempang Siap Diperiksa

Kompas.com - 01/07/2010, 20:31 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Irjen Mathius Salempang menyatakan siap bila nanti diperiksa oleh Mabes Polri terkait ramainya wacana "rekening gendut" para perwira.

"Silakan saja bila Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan. Saya siap karena sudah pernah menyampaikan jumlah harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," katanya di Balikpapan, Kamis (1/7/2010).

Mathius mengungkapkan bahwa ia saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah pernah menyampaikan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) ke KPK, dan saat itu bersama beberapa pejabat muspida, di antaranya Gubernur Sulsel, Pangdam VII/Wirabuana, Ketua Pengadilan Sulsel, dan Wali Kota Makassar.

"Saat itu, LHKPN saya yang disampaikan oleh KPK dianggap clear (tidak ada masalah). Demikian juga pada awal menjabat sebagai Kapolda Kaltim," katanya.

Mengenai jumlah harta kekayaannya, Mathius mengatakan bahwa seperti itulah bila jumlah uang di rekeningnya kalau dikatakan gendut.

Hal itu terkait dengan adanya pemberitaan salah satu media bertajuk "Rekening Gendut Perwira Polisi" yang berisi pembeberan informasi bahwa sejumlah petinggi kepolisian diduga melakukan transaksi keuangan mencurigakan.

Mathius dituliskan memiliki rekening Rp 2,088 miliar dengan sumber dana yang tidak jelas. Kemudian, Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian Irjen Badrodin Haiti dilaporkan membeli polis asuransi PT Prudential Life Assurance sebesar Rp 1,1 miliar, yang asal dananya dilaporkan berasal dari pihak ketiga.

Jenderal-jenderal lainnya yang turut dilaporkan adalah Kepala Korps Brigade Mobil (Brimob) Irjen SY Wenas, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Irjen Budi Gunawan, serta mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Susno Duadji.

"Saya baru tahu dari koran mengenai hal itu dan saya merasa sudah pernah melakukan klarifikasi dengan cara menyampaikan LHKPN kepada KPK," kata Mathius.

Mengenai sampul dengan simbol celengan babi di majalah tersebut, Mathius mengaku belum pernah melihatnya. "Saya juga belum terpikir untuk menyelesaikannya secara pribadi dengan jalur hukum, tapi kami serahkan saja ke Polri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com