Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kali Lagi SBY Harus Kecewa?

Kompas.com - 04/06/2010, 15:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Jumat (4/6/2010) siang tadi, menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa memahami penundaan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, tetapi bagaimana perasaan sebenarnya?

Tampaknya tak bisa dipungkiri, ada sedikit kegundahan di hati Presiden. Ia harus menghadapi penundaan untuk kesekian kalinya. Seharusnya Obama akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 14-16 Juni mendatang. Namun, dengan alasan krisis Teluk Meksiko—menyusul tumpahan minyak yang mengotori lingkungan di kawasan tersebut, ia menunda kunjungannya itu.

Dalam catatan Kompas, setidaknya tiga kali Obama "mengecewakan" SBY dengan urung berkunjung ke Indonesia. Pertama, akhir tahun lalu, tepatnya 12-19 November 2009 ketika Presiden Obama semula akan berkunjung ke Indonesia di sela-sela pertemuan ekonomi negara-negara Asia-Pasific (APEC) di Singapura. Namun, Presiden Obama tak berkunjung ke Indonesia dan lebih memilih ke Jepang dan Korea.

Penundaan kedua kalinya terjadi ketika Obama dijadwalkan datang ke Indonesia pada tanggal 20-22 Maret 2010, tetapi tertunda menjadi tanggal 23-25 Maret 2010. Meskipun waktunya mundur, ternyata toh Obama tidak jadi berkunjung ke Indonesia. Alasannya, ia tengah berkonsentrasi untuk mengegolkan RUU Kesehatan di DPR AS. Padahal, pesawat logistik untuk kunjungan Presiden AS ke Bali sudah datang dan bersiap-siap.

Nah, hari ini merupakan ketiga kalinya sang Presiden AS membatalkan rencananya itu. Akankah pada akhir November mendatang kunjungan Obama mundur lagi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

    Nasional
    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

    Nasional
    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

    Nasional
    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

    Nasional
    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com