Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno: Saya Ini Jenderal, Jangan seperti Ini Caranya!

Kompas.com - 12/04/2010, 18:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Susno Duadji sempat berontak saat akan ditangkap Provos Mabes Polri di Terminal Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Senin (12/4/2010). Dalam peristiwa yang sempat direkam kamerawan Metro TV, Susno terlihat protes kepada empat petugas yang akan menangkapnya di pintu boarding.

"Saya ini jenderal. Jangan seperti ini caranya!" bentak Susno. Sebelumnya, Staf Ahli Kepala Polri, Chaerul Huda, menginformasikan bahwa mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji ditangkap karena hendak ke Singapura tanpa izin.

"Yang menangkap bukan Bareskrim atau Tim Independen, tapi Provos," kata Chaerul Huda saat diwawancarai TV One, Senin. Menurut Chaerul, Susno ditangkap karena melanggar disiplin, bukan tindak kriminal tertentu.

"Mendadaklah. Namanya orang berangkat tiba-tiba, jadi ditangkap tiba-tiba juga. Masa diberi tahu dulu," katanya. Susno harusnya berangkat dengan izin Kepala Polri. Susno ditangkap di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, beberapa saat lalu. Saat ini anggota Propam dan Susno dikabarkan sedang menuju Mabes Polri Divisi Propam.

Secara terpisah, pengacara Susno, Henry Yosodiningrat, mengatakan tidak mengetahui rencana Susno untuk bepergian ke luar negeri. "Sampai tadi siang saya tidak mengetahui ada rencana ke luar negeri. Saya curiga ada indikasi atau hal lain di balik penangkapan Pak Susno di bandara ini," kata Henry.

Henry mengaitkannya dengan keluhan Susno pada malam sebelumnya yang mengaku merasa tak tenang karena ada ancaman intimidasi. "Dia merasa ada yang membuntutinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com