Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Gaji Harusnya Diprioritaskan ke TNI dan Polri

Kompas.com - 03/04/2010, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Kenaikan gaji yang diberikan kepada jajaran Kementerian Keuangan dinilai tidak tepat. Kasus pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang punya rekening Rp 25 miliar menjadi contoh kegagalan sistem remunerasi di Kementerian Keuangan. 

Legislator Komisi XI asal Partai Demokrat, Achsanul Qosasih, menilai, tidak tepat jika jajaran Kementerian Keuangan menjadi instansi yang paling tinggi dan lebih dulu mendapatkan remunerasi. "Saya heran, kenapa, kok, malah Kementerian Keuangan dulu yang dapat remunerasi? Saya kira yang pantas itu seharusnya dari TNI dan Polri," kata Achsanul Qosasih dalam diskusi Radio Trijaya di Warung Daun Jakarta, Sabtu (3/4/2010). 

Ia mengatakan, dinilai dari kinerjanya, TNI dan Polri memiliki beban kerja yang paling tinggi dan lebih tinggi dibandingkan dengan Kementerian Keuangan. "Karena, TNI dan Polri ini yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Mereka ada di garda terdepan soal pelayanan dan keamanan masyarakat. Sampai di daerah-daerah terpencil, mereka bahkan ada," tuturnya. 

"Dengan demikian, justru lebih tepat jika remunerasi ini lebih diprioritaskan di TNI Polri," sambungnya. 

Mengenai remunerasi di jajaran Kementerian Keuangan, menurut dia, terlalu dini diterapkan karena penilaian yang terlalu subyektif. Sudah menjadi semacam asumsi, kata dia, kalau jajaran Kementerian Keuangan mengurusi uang yang sangat banyak,  gajinya juga harus besar. 

"Tapi, gaji besar tak jamin tak korupsi. Itu bukan cegah korupsi, remunerasi itu lebih kepada bentuk reward atas kinerja. Soal korupsi itu keprofesionalan orangnya yang harus dibenahi, bukan pendapatannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com