Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Omzet Jasa Pembuatan Skripsi Tak Terpengaruh

Kompas.com - 24/02/2010, 15:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penjiplakan (plagiarisme) skripsi dan karya ilmiah yang kini mencuat di berbagai media massa tidak memengaruhi omzet jasa pembuatan dan pengetikan skripsi di kawasan Matraman, Jakarta Pusat.

"Ada aja sih mahasiswa yang minta dibuatkan skripsi, ya lumayan banyak lah," ujar Oyon, salah satu pembuat skripsi di Matraman, di Jakarta, Rabu (24/2/2010).

Oyon mengatakan, kasus penjiplakan karya ilmiah dan penelitian yang sekarang mencuat di televisi maupun media cetak, berbeda dengan apa yang dikerjakannya saat ini.

Menurut Oyon, jasa pembuatan skripsi yang dikerjakannya merupakan penelitian yang dikerjakan tanpa penjiplakan.

"Kalau kasus yang di televisi itu kan dia ganti judul dan penulisnya aja, tapi kalau di sini kan skripsinya dibuat dari awal sampai selesai, bukan ngejiplak," tuturnya.

Harga yang ditawarkan untuk pembuatan satu skripsi, kata Oyon, bergantung dengan tema dan permintaan dari mahasiswa tersebut.

Untuk pembuatan skripsi dari awal hingga mahasiswa tersebut selesai sidang, Oyon mematok harga sekitar Rp 3,5 juta.

"Kami buatkan dari bab satu, kerangka hingga nanti selesai sidang termasuk jasa konsultasi. Kami juga yang mengembangkan skripsi tersebut, mulai dari metodologi sampai pengolahan data," ujar Oyon.

Namun, menurut Oyon, jika mahasiswa tersebut sudah memiliki data, harga pembuatan skripsi bisa berkurang menjadi Rp 2,5 juta.

Berbeda dengan Oyon, pembuat skripsi lainnya di kawasan yang sama, Ismed, justru menawarkan cara yang lebih instan untuk pembuatan skripsi, yakni menjiplak skripsi yang sudah jadi.

Dia mengaku menjual skripsi yang sudah jadi dalam bentuk data (soft copy), yang tinggal diganti nama penulis dan instansi yang diteliti.

Kini pria lulusan SMA itu tak lagi menerima jasa pembuatan skripsi, tapi hanya menjual skripsi jadi yang pernah dia buat sebelumnya.

"Ini ada katalog judul-judul skripsi. Pilih aja kalau ada yang cocok nanti tinggal diganti nama penulis, perusahaan dan universitasnya," ujarnya.

Ismed menawarkan satu judul skripsi seharga Rp 400.000. Namun, jika pembeli ingin membeli lebih dari satu skripsi, dia bisa memberikan potongan harga.

"Selain gampang, tinggal ganti nama atau data, harganya juga cuma Rp 400.000. Kalau beli (skripsi jadi) banyak, bisa lebih murah," katanya.

Menanggapi kasus penjiplakan yang saat ini mencuat, Ismed menilai keadaan tersebut memang tidak dapat dihindari karena sudah menjadi tuntutan.

"Orang kan kuliah kadang cuma formalitas aja. Bikin ijazah palsu sekarang juga gampang," tutur Ismed.

Salah satu pembuat skripsi lainnya, Farid, mengatakan, harga pembuatan skripsi berkisar antara Rp 2 juta dan Rp 6 juta, tergantung pada bidang kajian skripsi tersebut.

"Kalau akuntansi dan manajemen sekitar Rp 2 juta atau Rp 3 juta, tapi kalau yang teknik bisa sampai Rp 6 juta," ujarnya.

Farid mengatakan, orang yang menggunakan jasa pembuatan skripsi saat ini agak berkurang dari beberapa tahun sebelumnya.

Namun, menurut dia hal ini bukan disebabkan oleh kasus plagiarisme yang sedang marak, melainkan teknologi yang semakin mudah dimiliki.

"Masih banyak sih orang yang minta dibuatkan skripsi di sini, tapi kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya mah berkurang karena orang sekarang sudah punya komputer dan laptop masing-masing," kata Farid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com