Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Selalu "Kabur" Saat Istana Didemo...

Kompas.com - 28/01/2010, 08:53 WIB

KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa kabarnya akan dilaksanakan secara besar-besaran hari ini (Kamis, 28/1/2010) di Jakarta dan sejumlah kota besar di Tanah Air. Unjuk rasa ini untuk mengkritisi 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

Namun, seperti seolah sudah menjadi "kebiasaan" Presiden, setiap kali ada unjuk rasa "besar-besaran" di depan "rumahnya", ia akan pergi meninggalkan Istana Kepresidenan.

Kebiasaan itu hari ini pun terjadi lagi. Pagi ini Presiden tak berada di Jakarta. Ia bertolak ke Pandeglang, Banten, untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten I. Dalam kunjungannya ini, Presiden menggunakan jalan darat dan akan kembali ke Jakarta sore hari.

Sebelumnya, pada 9 Desember Presiden SBY juga meninggalkan Jakarta untuk melakukan kunjungan kerja ke Bali. Padahal, ketika itu di Jakarta juga terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran memeringati Hari Antikorupsi Sedunia.

Ketika itu, Presiden di Bali selama dua hari untuk membuka Forum Demokrasi Bali yang dihadiri 36 negara. Di sela-sela acara tersebut, Presiden hanya memantau berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jakarta melalui layar televisi.

Sebelum masa kepemimpinannya yang kedua sekarang, Presiden SBY selalu meninggalkan istana manakala buruh berunjuk rasa besar-besaran memperingati Hari Buruh setiap tanggal 1 Mei. Ini terjadi selama lima tahun pertama kepemimpinannya.

Ada apa ini? Terganggukah Presiden dengan teriakan-teriakan rakyatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com