JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri soal kedekatan Chandra M Hamzah dengan MK yang disinyalir mantan Menteri Kehutanan MS Kaban dinilai hanya gosip. Apalagi, Kapolri menyebut-nyebut seorang tokoh nasional yang membuat keduanya punya hubungan dekat. Kapolri didesak menarik pernyataannya tersebut.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Kapolri menyebut dugaan pemerasan yang dituduhkan kepada pimpinan KPK terkait dengan kedekatan antara seorang berinisial MK dan Chandra Hamzah. Meski tidak menyebut nama lengkap, Kapolri membenarkan ketika anggota Komisi III Gayus Lumbun bertanya apakah yang dimaksud dengan MK adalah MS Kaban.
Kapolri juga menjelaskan, kedekatan Chandra dengan orang itu berujung pada kedekatan Chandra kepada seorang tokoh N yang diduga adalah (alm) Nurcholis Madjid, ayah Nadya Madjid, mantan istri Chandra M Hamzah. MK juga dikatakan sebagai saksi pernikahan Chandra Hamzah.
Kemudian Kapolri melanjutkan, diduga ada penyerahan uang sebesar Rp 17 miliar dari Anggoro Widjojo ke MS Kaban yang kemudian juga dinikmati oleh sejumlah oknum KPK. Kapolri juga mengatakan, Chandra kemudian membuat Anggoro Widjojo tidak bisa masuk Indonesia dengan menerbitkan surat cekal (cegah dan tangkal). Dengan begitu, kata Kapolri, dugaan aliran uang itu tidak terungkap.
Namun, semua pernyataan Kapolri soal kedekatan Chandra, MS Kaban, dan N dibantah. MS Kaban secara khusus menyatakan tidak terlalu dekat dengan Chandra dan tidak pernah menjadi saksi pernikahannya.
Pengacara Chandra Bambang Widjojanto juga mengatakan bahwa tim pengacara KPK juga telah menerima pesan dari istri (alm) Nurcholis Madjid, yang menyatakan kekecewaan terhadap pernyataan Kapolri. "Istri almarhum mengirim SMS ke kolega kami dan meminta Kapolri untuk menarik ucapan karena ini sangat menista," kata Bambang.
Sementara itu, anggota tim pengacara yang lain, Alexander Lay, menjelaskan, ucapan Kapolri itu tanpa disertai dasar kuat dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. "Kapolri menggunakan data yang tidak valid dan setingkat dengan gosip tentang hubungan antara Pak Kaban dan Pak Chandra," kata Alex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.