Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MS Kaban: Anggoro Sebatas Kenal, Bukan Tahu

Kompas.com - 06/11/2009, 16:51 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan kedekatannya dengan Direktur Utama PT Masaro Anggoro Widjojo cuma sebatas kenal, bukan tahu. Alasannya antara kenal dan tahu beda. "Dia (Anggoro) mungkin pernah datang ke rumah dinas waktu ada acara ramai-ramai. Biasa pengusaha datang bersama-sama kalau ada ramai-ramai," kata Kaban di halaman rumahnya di Bogor usai shalat Jumat (6/11).

Kaban mengingatkan untuk tidak mengalihkan isu kriminalitas KPK menjadi isu kriminalitas pada dirinya. Ia juga meminta agar PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) segera membantu Polri untuk menelusuri  dana Rp 17,5 miliar, terkait kasus PT  Masaro. "Saya kaget juga, tapi yah, saya harus menghormati institusi Polri, saya juga hormati KPK," kata Kaban.

Ia menjawab pertanyaan wartawan mengenai tanggapannya setelah namanya  disebut sebagai penerima aliran dana Rp 17,5 miliar dari PT Masaro dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, Kamis malam.

Perkara PT  Masaro, ungkap Kaban, adalah kasus lama. Proyeknya ditandatangani sebelum dia menjadi Menteri Kehutanan. "Nota kesepahamannya ditandatangani  zaman Presiden Gus Dur. Menteri Kehutanannya masih Nur Mahmudi," katanya.

Terkait masalah proyek pengadaan radio komunikasi di Departemen Kehutanan, Kaban, mengaku sudah dan selalu siap disisik dan diperiksa KPK. "Saya tidak pernah menerima dana Rp 17,5 miliar. Lihat ceknya saja belum pernah," tegasnya.

Kaban juga minta agar informasi dari sidang Komisi III DPR RI mengenai aliran dana dari PT  Masaro yang memunculkan namanya itu, tidak menjadi berita yang dibesar-besarkan, yang dapat mengalihkan isu kriminalitas KPK.

Sebelumnya, aku Kaban, dirinya pun sudah ditelepon Adnan Buyung Nasution, yang menanyakan kasus PT  Masaro. "Semua kasus PT  Masaro tersebut sudah dalam penyidikan KPK," katanya.

Kaban tidak berniat untuk menuntut balik Kapolri atau anggota DPR  RI yang menyebutkan dirinya menerima aliran dana dari PT  Masaro. "Sebagai warga negara kita harus menghormati institusi Polri dan KPK. Saya sarankan PPATK segera membantu Polri, untuk mencari  aliran dana itu ke rekening siapa. Saya siap menyerahkan informasi  rekening yang saya punya," kata Kaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com