Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesisir Selatan Jabar Rentan Bencana

Kompas.com - 03/09/2009, 20:07 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Wilayah Jawa Barat tergolong rawan gempa bumi, khususnya di wilayah pesisir selatan. Sebab, di kawasan lepas pantai selatan Jabar terdapat zona subduksi aktif, pertemuan dua lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandung menunjukkan, wilayah pesisir selatan Jabar ini termasuk dalam daerah kerawanan gempa kategori V-VI MMI (Modified Mercally Intensity). Dalam skala ini, gempa yang dihasilkan berpotensi mengakibatkan kerusakan ringan pada rumah.

Menurut Rasmid dari Bagian Data dan Informasi BMKG Bandung, Kamis (3/9), setiap tahun, pergeseran lempeng Indo-Autralia dan Eurasia mencapai 60-70 milimeter. Pergerakan antar-lempeng yang sama ini telah menciptakan bencana besar yaitu gempa Yogya dan Tsunami Pangandaran beberapa waktu lalu.

Berdasarkan tren yang ada, gempa besar di wilayah selatan Jawa terjadi antara kurun waktu 10-50 tahun sekali. "Gempa besar di Tasikmalaya terakhir terjadi 29 tahun yang lalu," ucapnya mencontohkan.

Daerah yang paling berpotensi terkena gempa bumi dalam skala ekstrim adalah Ujung Genteng dan Pelabuhan Ratu. Di daerah ini, skala MMI menunjukkan kategori VII-VIII. Sebab, selain dilintasi lempeng tektonik, di wilayah ini terdapat pula (sesar) patahan lokal yang disebut Patahan Cimandiri.

Patahan aktif ini terletak memanjang mulai dari Ujung Genteng, Sukabumi, hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Gempa mega thrust (besar) di Tasikmalaya kemarin (Rabu, 2/8) dikhawatirkan bisa menekan patahan Cimandiri dan mengakibatkan gempa lainnya.

"Jika ini terjadi, wilayah kerawanan gempa pun semakin meluas hingga ke wilayah tengah Jabar. Sebab, di wilayah tengah Jabar mulai dari Purwakarta hingga ke Garut terdapat pula sejumlah patahan-patahan lokal. Dari Ujung Genteng ke Tasikmalaya, patahan itu saat ini menyambung dengan bentuk melengkung, melintasi Bandung melalui Lembang," ucapnya.

Meskipun tidak setinggi di Ujung Genteng, patahan yang ada di Purwakarta, Lembang dan Garut berpotensi menimbulkan gempa intensitas sedang berkekuatan hingga 5 skala ritcher. Sesar Lembang yang oleh sejumlah ilmuwan masih diragukan keaktifannya, berdasarkan temuan BMKG, ternyata betul-betul masih aktif.  

Berdasarkan pantauan Juli-Agustus, tercatat ada gempa 3-4 SR yang terjadi di sini (patahan Lembang). "Sesar ini tidak diragukan lagi tengah aktif, meski sempat tertidur, kini tengah mengumpulkan energinya lagi," tuturnya.

Bahkan, berdasarkan hasil riset USGS (United States Geological Survey), GFZ (BMG) Jerman, dan BMKG ditemukan patahan baru yang bentuknya dangkal di utara Indramayu akibat terjadinya gempa tektonik di wilayah ini baru-baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com