Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Makam Panglima Perang Diponegoro Ramai

Kompas.com - 19/08/2009, 08:00 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Objek wisata spiritual di Kota Bengkulu dalam beberapa hari terakhir atau mendekati bulan puasa lebih ramai dari hari biasa.
    
Juru kunci sekaligus penjaga makam di objek wisata spiritual makam Sentot Alibasyah maupun kawasan wisata ziarah Karbela menyebutkan, pengunjung makam mulai ramai dalam satu pekan terakhir.
    
"Dalam satu pekan terakhir makan lebih ramai daripada hari biasa dari kunjungan  para peziarah yang datang untuk sekedar berziarah dan berdoa di makam Sentot (Aibasyah -Red), kata juru kunci makam Sentot Alibasyah (pahlawan nasinal -Red), " Ujang, Selasa.

Selain dari Kota Bengkulu, para peziarah yang datang ke makam Sentot Alibasyah pada umumnya datang dari Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan dan Provinsi Jambi. Bagaimana layaknya peziarah, para pengunjung tersebut hanya sekedar menabur bunga dan memanjatkan doa dan meminta berkat menjelang bulan Ramadhan.
    
Keistimewaan makam Sentot Alibasyah membuatnya sebagai kawasan objek wisata spiritual, karena bangunan makam Sentot Alibasyah bergaya bangunan "tabot" dan di dalam makam tidak memperlihatkan adanya nisan kubur, sebagaimana biasanya kubur muslim di Indonesia.
    
Sentot Prawirodirjo atau Setot Alibasyah adalah panglima perang pendukung Pangeran Diponegoro pada Perang Diponegoro (1825-1830). Setelah kekalahan Pangeran Diponegoro, Sentot dan para pengikutnya dimanfaatkan oleh Belanda untuk memerangi kaum Paderi di Sumatera Barat. Karena dianggap bersimpati terhadap perjuangan kaum Paderi, akhirnya Sentot Alibasyah dibuang ke Bengkulu dan meninggal pada 17 April 1885 di Bengkulu.
    
Ramainya kunjungan makam menjelang bulan suci Ramadhan juga terjadi di objek wisata ziarah Karbela di kawasan Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu, dimana puluhan peziarah datang dari berbagai daerah untuk sekedar berziarah di makam para leluhur.
    
"Sudah menjadi tradisi, saat-saat menjelang bulan suci Ramadhan, para peziarah datang untuk memanjatkan doa," kata Amin, salah satu penjaga objek wisata ziarah karbela.
    
Ramainya para peziarah yang datang tersebut, katanya, akan terus terjadi hingga menjelang  bulan Ramadhan.
    
Wisata ziarah Karbela merupakan kawasan pemakaman yang digunakan untuk pembuangan tabot saat pelaksanan Festival Tabot untuk mengenang tentang kematian Hasan dan Husein dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com