JAKARTA, KOMPAS.com — Persengketaan kasus Ambalat di Pulau Nunukan, Kalimantan Timur, dinilai hanya strategi yang dilakukan Malaysia untuk mengukur kekuatan Indonesia. Malaysia dinilai hanya bermanuver untuk melihat reaksi sikap Indonesia.
"Hanya water testing. Saya tidak kaget kalau Malaysia masuk mengganggu kita. Menurut saya itu by design," kata Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, di sela-sela diskusi mingguan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (6/6).
Menurutnya, provokasi yang dilakukan kapal Malaysia merupakan hal yang biasa dilakukan seluruh negara. Karena itu, pemerintah harus bersikap proaktif untuk menunjukkan kehadirannya, termasuk dengan kapal patroli.
"Kalau kita ingin memiliki sesuatu kita harus hadir terus di sana. Kapal Malaysia kalau tidak diobrak-abrik Indonesia, dia akan datang terus," tutur Teuku.
Ia sepakat dengan upaya yang telah ditempuh Pemerintah Indonesia terutama untuk penyelesaian kasus ini. "Saya mengapresiasi upaya pemerintah. Kita harus men-support-nya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.