Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascatuduhan "ABS", Mantan Petinggi TNI Kumpul

Kompas.com - 06/02/2009, 04:32 WIB

 JAKARTA, KAMIS — Sejumlah mantan petinggi militer, yang memegang pucuk pimpinan di lingkungan TNI semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, menggelar pertemuan di salah satu restoran di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (5/2).

Walau acara itu tak berselang lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melontarkan kecurigaan adanya gerakan ”asal bukan calon presiden berinisial S” (ABS) di kalangan petinggi militer aktif, terutama di TNI AD, mereka yang hadir menolak dikait-kaitkan dengan hal itu.

Mereka yang datang antara lain mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh, dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim.

”Enggak ada apa-apa. Pertemuan biasa saja, makan siang. Tak ada kaitan dengan isu (’ABS’) itu atau dengan masalah lain. Dulu kami biasa kok, ketemuan begini tiap bulan. Karena sudah pensiun, sekarang ya, cukup setahun sekali,” ujar Endriartono.

Ryamizard, Bernard, dan Chappy, saat ditanya wartawan seusai pertemuan, juga menyatakan hal yang sama. Mereka meminta agar siapa pun tidak memolitisasi acara temu kangen tersebut. Sambil berkelakar, Ryamizard mengatakan, pertemuan membahas masalah kuliner.

Lebih lanjut, menurut Endriartono, pernyataan Presiden Yudhoyono beberapa waktu lalu soal isu ”ABS” hanyalah penegasan agar TNI tetap netral. (DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com