Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Gerabah Purbakala Ditemukan di Lereng Sindoro

Kompas.com - 14/01/2009, 18:59 WIB

TEMANGGUNG, RABU — Sedikitnya 25 buah benda purbakala ditemukan di lokasi penambangan pasir dan batu di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Dusun Liangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Bersama dengan itu, ditemukan pula tembok batu kuno, seperti dinding sebuah benteng sepanjang sekitar 15 meter yang mengelilingi separuh areal penambangan tersebut.

Harsono (50), salah seorang penambang pasir dan batu, mengatakan, area tersebut semula merupakan lahan pertanian tembakau dan jagung. Pembukaan lahan menjadi lokasi penambangan sendiri baru berjalan selama dua bulan terakhir.  

"Sepuluh hari setelah kegiatan penambangan berjalan, benda-benda purbakala itu akhirnya mulai ditemukan," terangnya, Rabu (12/1).

Temuan benda-benda tersebut diperoleh ketika penambang mulai menggali di bidang tanah sisi sebelah timur. Pada saat itu, sebagian dinding tembok batu, arca, dan pecahan gerabah, mulai ditemukan. Setelah itu, hampir setiap hari, berbagai benda kuno peninggalan purbakala lainnya terus diperoleh dari kegiatan penggalian. Penemuan terakhir berupa batu lumpang, diperoleh sekitar lima hari lalu.

Kini, temuan benda-benda tersebut diamankan di gubuk kecil milik para pekerja tambang. Selain arca, pecahan gerabah, dan lumpang, terdapat pula lingga, yoni, lumpang, dan cobek. Benda-benda kuno tersebut ada yang terbuat dari batu hitam, putih, merah, dan kecoklatan.

Dalam penggalian yang terakhir, tembok batu tersebut kini sudah nampak sepanjang 15 meter, dengan tinggi sekitar tiga meter. "Namun, jika digali lagi, dimungkinkan ukuran tembok akan ditemukan semakin memanjang ke arah barat, dan jauh lebih tinggi dibanding sekarang," paparnya.

Sekretaris Desa Purbosari Lukito mengatakan, temuan benda purbakala ini bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2005-2006, di pekarangan rumah salah seorang penduduk di Dusun Liangan, ditemukan juga sebuah benda peninggalan purbakala berbentuk seperti bekas kolam pemandian.  

"Namun, karena tidak ada tindak lanjut dari berbagai dinas dan instansi terkait, temuan itu akhirnya kembali dikubur oleh warga," paparnya.

Temuan benda purbakala di area penambangan ini sendiri, menurut dia, sebelumnya sudah pernah dilihat dan diteliti oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, yang datang mengunjungi lokasi bersama petugas dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Temanggung. Namun, sejauh ini, pihaknya juga belum menerima hasil penelitian yang dilakukan.

Menyikapi temuan ini, Lukito mengatakan, pemerintah desa tidak bisa melakukan apa-apa. "Karena dimungkinkan masih ada temuan benda-benda purbakala lain, semestinya lokasi tersebut langsung ditutup untuk kegiatan penambangan. Namun, di satu sisi, kami pun tidak bisa seenaknya menghentikan karena kegiatan penambangan juga menyangkut urusan perut," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com