Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Imbau Tidak Konsumsi Produk Susu Cina

Kompas.com - 24/09/2008, 17:24 WIB

JAKARTA, RABU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi 16 produk China mengandung susu sebelum ada penjelasan hasil pengujian dari Badan POM.

Sejak 18 September 2008 kemarin Indonesia menghentikan impor produk China mengandung susu. Produk China tersebut antara lain Yogurt Jinwei Yougoo, susu bubuk full cream Guozhen, Meiji Indoeskrim Gold Monas, Oreo, M&m'S, bikuit Snickers, permen Dove Choc, permen Merry X-Mas, Permen Penguin, makanan ibu hamil dan menyusui Nestle Nesvita Materna, dan selai susu Milkmaid.

"Kita akan menyegel dan menarik produk tersebut dari peredaran. BPOM akan melakukan pengujian laboratorium terhadap melamin pada sampel produk susu Cina yang ditemukan," kata Kepala BPOM, Husniah Rubiana Thamrin Akib, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (24/9).

Produk yang ditarik adalah produk dengan nomer registrasi ML atau diproduksi luar negeri. Sedangkan produk dengan nama dagang yang sama dan diproduksi dalam negeri dengan nomer registrasi MD boleh tetap beredar.

Selain itu, BPOM juga mengumumkan 13 produk susu yang diduga mengandung melamin yang ditemukan di Singapura. Meskipun produk tersebut tidak diimpor di Indonesi, namun dikhawatirkan produk tersebut masuk ke Indonesia secara ilegal.

Produk tersebut antara lain Natural Choice, Yili Bean Club, Yili Prestige Chocliz, Yili Super Bean, Nestle Dairy Farm, Yili High Clcium, Yili susu 1 liter, Yili susu 250 mili liter, susu Dutch Lady, White rabbit, dan Yili Choice .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com