Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Perikanan Terganggu Cuaca

Kompas.com - 19/08/2008, 20:53 WIB

JAKARTA, SELASA - Budidaya perikanan di sebagian wilayah Indonesia terkena imbas cuaca dingin di Australia. Temperatur air pada sejumlah tambak di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan Sumbawa menurun sehingga berdampak pada melambatnya pertumbuhan ikan dan udang.

Ketua Asosiasi Pengusaha Coldstorage Indonesia (APCI) Regional Jawa Timur Johan Suryadarma, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/8), mengemukakan, potensi pasar ekspor produk budidaya semakin terbuka pasca pencabutan hambatan ekspor atas produk perikanan Indonesia oleh Komisi Uni Eropa sejak Juni.

Kemudahan ekspor itu di antaranya terlihat dari tidak adanya pemeriksaan terhadap produk-produk perikanan budidaya oleh negara-negara eks portir asal Eropa. Pemeriksaan saat ini hanya dilakukan pada produk perikanan tangkap, seperti ikan tuna dan ikan pedang.

Akan tetapi, hal itu tidak didukung oleh peningkatan pasokan. Sebagian usaha budidaya perikanan air tawar kini terganggu oleh cuaca dingin di belahan benua Australia. Temperatur air di tambak yang dalam kondisi normal berkisar 25-26 derajat celcius kini turun menjadi di bawah 25 derajat celcius.

Pengaruh musim dingin sejak Juli 2008 yang berdampak pada turunnya temperatur air mengakibatkan konsumsi pakan ikan cenderung menurun. Beberapa jenis ikan budidaya mengalami pertumbuhan yang lambat, di antaranya ikan nila, lele, dan udang vannamei.

Ia memberi contoh, hasil panen ikan bandeng dengan masa budidaya enam bulan yang biasanya berukuran 3-4 ekor per kilogram (kg), kini menjadi 5-6 ekor per kg. Ukuran itu menyebabkan produk bandeng tidak sesuai dengan permintaan ekspor.

Menurut Johan, sebagian petambak sudah mengantisipasi pelambatan pertumbuhan ikan dengan mengulur masa panen. Akan tetapi, perpanjangan waktu budidaya itu menyebabkan kenaikan biaya produksi dan harga jual produk hingga 20 persen.          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com