Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioteknologi Solusi Masalah Pangan dan Kesehatan

Kompas.com - 16/06/2008, 16:15 WIB

JAKARTA, SENIN - Bioteknologi menjadi topik menarik penelitian di dunia untuk mengatasi berbagai masalah, dari pangan hingga kesehatan. Apalagi sejak dikembangkannya teknologi rekombinan DNA (deoxyribose nucleid acid) yang memungkinkan manusia mampu menghasil­kan sesuatu yang sebelumnya sulit dapat dibayangkan.

DNA, se­bagai bahan materi genetik, mampu dimanipulasi dan direka­yasa sesuai dengan keinginan manusia. Hal inilah yang menjadi pokok perbincangan dalam talkshow bertajuk "Biotechnology; The Next Great Enterpreneurial Wave" yang diadakan oleh Universitas Paramadina (16/6).

Menurut M. Arief Budiman Ph.D, pakar bioteknologi yang kini bekerja di Orion Genomics, Amerika Serikat, pengembangan bioteknologi rekombinan DNA ini sangat banyak manfaatnya, khususnya di bidang agrikultur dan kedokteran. Dalam bidang agrikultur, bioteknologi dengan sistem genom, misalnya, dapat memperbaiki mutu tanaman dan hewan ternak. Sistem genom merupakan sistem molekuler biologis dalam lingkup yang besar.

"Sebelum ada proyek genom, rata-rata hasil pertanian di Amerika Serikat hilang sebesar 78,4 persen dari total yang seharusnya didapatkan," kata Arief. Penyebab hilangnya jumlah produksi tanaman tersebut bisa karena penyakit, serangga, gulma, dan lingkungan. Penyumbang terbesar kehilangan ini adalah lingkungan, baik berupa curah hujan yang tinggi, kekeringan, hujan es, dan lain-lain.

Di AS sendiri, lanjut Arief, teknologi yang ada baru sampai pada pencegahan terjadinya gangguan akibat gulma dan serangga. Sekarang ini, para peneliti bioteknologi sedang berupaya mendapatkan gen yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.

Setelah menemukan gen yang tahan tersebut, para peneliti akan menyuntikkan gen tumbuhan itu ke tumbuhan lain yang ingin diberikan sifat yang sama dengan tumbuhan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan tumbuhan memiliki sifat adaptasi lingkungan yang sama dengan tumbuhan yang gennya disuntikkan ke dalam kromosom tumbuhan tersebut.

Deteksi kanker

Selain pada bidang agrikultur, bioteknologi juga banyak memberikan manfaat dalam bidang kedokteran. "Dengan adanya bioteknologi ini, kita dapat memperbaiki diagnosa, terapi, serta monitoring penyakit. Tidak hanya itu, bioteknologi juga memungkinkan kita mendesign vaksin yang cocok terhadap penyakit tertentu," kata Arief.

Pada talkshow tersebut, Arief juga menekankan manfaat bioteknologi dalam usaha pendeteksian kanker secara dini. Dengan bioteknologi, sel-sel penyakit kanker bisa terdeteksi sejak stadium 1 sehingga penanganannya bisa cepat dan masih mungkin diobati dengan biopsi atau kemoterapi.

"Sebenarnya, bakat penyakit kanker juga sudah bisa terdeteksi dengan bioteknologi. Hanya saja, alat yang dapat mendeteksi itu sekarang belum diberi marker," kata Arief.

Pendeteksian dengan menggunakan bioteknologi juga bersifat lebih akurat dari segi spesifitas dan sensifitasnya. Secara spesifitas, orang-orang yang sehat dapat dideteksi menderita kanker atau tidak dengan tingkat keakuratan 100 persen.

Hal ini sebagai langkah antisipasi kesalahan diagnosa yang mungkin menyebabkan orang sehat harus menjalani kemoterapi atau biopsi yang justru akan membahayakan nyawanya. Secara sensitifitas, penderita kanker yang melakukan tes dapat diketahui mengidap gen kanker sehingga penanganannya dapat diusahakan sedini mungkin.(M10-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com